Tak Hanya Badak, Taman Nasional Ujung Kulon Dihuni 240 Jenis Burung
"TNUK satu-satunya habitat badak Jawa saat ini, badak bercula satu. Namun TNUK tidak hanya soal habitat badak. Ada satwa-satwa yang juga langka seperti banteng dan owa Jawa hidup di sana," kata Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat, beberapa waktu lalu. Dijumpai di ruang kerjanya di bilangan Jalan Perintis Kemerdekaan, Labuan, Banten, dia menambahkan, di kawasan pelestarian alam tersebut terdapat pula sekitar 700 jenis flora.
TNUK terhampar di area seluas 105.694,46 hektar yang meliputi 61.357,46 hektar daratan dan 44.337 hektar perairan. Vegetasi dan kehidupan satwa liar berkembang di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang terletak di ujung barat Pulau Jawa ini.
Mamat menguraikan, dari berbagai survei yang telah dilakukan para ahli, sampai saat ini diketahui potensi flora dan fauna tersebar dalam tipe hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan hujan tropis dataran rendah dan padang rumput.
Dari potensi fauna di TNUK, mamalia tercatat ada 35 jenis, di antaranya badak Jawa, banteng, babi rusa, dan peucang. Kemudian primata ada 5 jenis termasuk di dalamnya owa Jawa. Yang lainnya adalah reptilia 59 jenis, amphibia 22 jenis, pisces 142 jenis dan terumbu karang 33 jenis.
"Potensi fauna paling banyak adalah burung, 240 jenis. Artinya dari total jenis burung yang tersebar di Pulau Jawa yang mencapai 362 jenis, sebanyak 66,3 persennya ada di TNUK," terang Mamat. Ada burung pemakan serangga, pemakan daging hingga pemburu ikan.Burung-burung yang liar di sana antara lain elang Jawa, merak, javan kingfisher, little spider hunter, blue throated bee-eater hingga rangkong. Pengunjung dapat menyaksikan perilaku dan aktivitas aneka burung tersebut secara wildlife viewing ketika ada kesempatan menjelajah taman yang sejak 1992 tercatat sebagai World Heritage Sites UNESCO ini. (IA)*