Menginap Anti Mainstream di Eropa, dari Hotel Tanpa Dinding Sampe Penjara Tua
KLIKNUSAE.com - Mendengar kata Eropa maka yang terbersit seringkali banyangan bangunan hotel megah dan sejarah panjang yang tercatat pada museum-museum.
Padahal ketika menyusuri sudut kota di Eropa, wisatawan bisa menemukan pengalaman menginap yang jauh dari kata biasa.
Hotel-hotel ini hadir bukan untuk memanjakan dengan kemewahan, melainkan menawarkan sensasi berbeda. Bahklan kadang menantang, kadang menggelitik rasa ingin tahu.
Tidur Tanpa Dinding
Sebut saja di Swiss, ada Null Stern Hotel menanggalkan segala batas. Tanpa dinding, tanpa atap, tanpa sekat. Kamar hanya berisi ranjang, meja kecil, dan lampu, lengkap dengan pelayan pribadi yang menyajikan minuman serta sarapan. Toilet? Disediakan umum, tak jauh dari lokasi.
Kamar-kamar ini tersebar di Gonten, Valais, hingga Safiental. Letaknya bisa di padang rumput, bisa pula di sebelah pom bensin.
“Ketika tidak ada tempat untuk bersembunyi, setiap detail kecil menjadi penting,” kata Daniel Charbonnier, salah satu pendiri proyek ini. Tamu yang datang tak mencari tidur nyenyak, melainkan momen untuk merenung.
Dari Sel ke Kamar Tamu
Masih di Swiss, tepatnya di jantung Kota Tua Lucerne, berdiri Hotel Penjara Brabas. Bangunan berusia 135 tahun ini dulunya adalah penjara pusat kota hingga akhir 1990-an. Gerbang besi, dinding tebal, dan jendela sempit tetap dipertahankan, sementara interiornya dirombak menjadi lebih nyaman.
Ada 60 kamar—dulu sel penjara—yang kini bisa dipilih sesuai kebutuhan. Ada single, double, kamar keluarga dengan kamar mandi pribadi, hingga asrama dengan kamar mandi bersama. Perpustakaan yang menyimpan aneka novel pun bisa disulap menjadi kamar tamu. WiFi, sarapan, sampai toko suvenir tersedia, menyempurnakan pengalaman menginap di balik “jeruji” yang kini ramah tamu.
Hotel di Atas Derek
Sementara itu di Amsterdam punya cerita lain. Sebuah derek dermaga yang dibangun pada 1957 kini menjelma hotel bernama YAYS Amsterdam The Crane, dikelola Numa Stays. Interiornya ditata ulang oleh desainer Belanda, Edward van Vliet, menjadi apartemen mewah dengan sentuhan modern.
Dari kamar mandi dengan fasilitas pemandian, tamu bisa berendam sambil menatap Sungai IJ. AC, TV, mesin pencuci piring, pembuat kopi, balkon pribadi, semua ada.
Tak ada lagi kesan industrial. Yang tersisa hanya panorama kota dari ketinggian, dan pengalaman menginap di ruang yang dulu sama sekali tak terpikirkan jadi hotel.
Bagaimana? Tertarik mencoba? ***