Kunjungan Wisman ke Jawa Barat Turun, Domestik Naik Karena Dampak Whoosh

KLIKNUSAE.com -  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya penurunan kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) 337 kunjungan pada Januari 2025. Padahal bulan sebelumnya mencapai angka 735 kunjungan.

Sementara itu, kunjungan wisatawan domestik mengalami kenaikan dari 13,6 juta menjadi 17,3 juta kunjungan.

Hal ini terungkap dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis BPS Jabar pada Senin 3 Februari 2025 yang disampaikan Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus.

Hadir juga dalam rilis tersebut Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman.

Menurut Herman meningkatnya kunjungan wisatawan domestik  dipengaruhi oleh adanya kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Ini juga dampak dari Whoosh. Namun untuk transportasi barang perlu diwaspadai karena mengalami penurunan terutama untuk angkutan laut," sebutnya.

Dalam kesempatan itu BPS Jabar juga merilis perkembangan pada lima sektor perekonomian. Antara lain, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHG), nilai tukar petani, ekspor-impor, pariwisata, dan transportasi.

Terkait Indeks Harga Konsumen, Herman mengungkapkan, pada Januari 2025 inflasi Jabar turun menjadi -0,68 persen.

Hal ini menurutnya tidak begitu baik karena inflasi seharusnya stabil atau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

BACA JUGA: Kunjungan Wisman ke Indonesia Turun, Lebih Rendah Sebelum Pandemi

Neraca Surplus

"Inflasi kita turun menjadi -0,68 persen, kontribusinya dari sektor perumahan, air, dan listrik. Namun kita ketahui bahwa inflasi harus stabil jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah," ujarnya.

Sementara itu, untuk nilai tukar petani, nilainya di Januari 2025 meningkat menjadi 114,17 dari bulan sebelumnya 111,71. Artinya, posisi tawar petani relatif lebih baik.

"Kalau ini menggembirakan, yaitu di Januari ini nilai tukar petani nilainya meningkat 114,17 dari bulan sebelumnya 111,71." paparnya.

"Ini harus kita tingkatkan terus agar petani kita berdaya sehingga kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB naik tajam," sambung Herman.

Sedangkan Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menambahkan, neraca perdagangan di Jabar mengalami surplus sebesar 1,98 miliar dolar AS pada Desember 2024.

Nilai ekspor mencapai 3,15 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 1,17 miliar dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada November 2024. Akan tetapi jika dibandingkan dengan Desember 2023, nilai surplusnya masih lebih tinggi,” jelas Darwis.

Disebutkan ekspor di Desember 2024 mencapai 3,15 miliar dolar AS, turun 1,96 persen dari 3,21 miliar dolar AS pada November 2024. Penurunan diakibatkan oleh turunnya kelompok nonmigas sebesar 2,41 persen.

Secara year on year, nilai ekspor mengalami peningkatan 9,56 persen dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,87 miliar dolar AS, diakibatkan oleh kenaikan kelompok nonmigas sebesar 10,40 persen. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae