Kapolda Akhmad Wiyagus Dukung Pengembangan Pariwisata di Jawa Barat
KLIKNUSAE.com – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus mendukung langkah pengembangan industri pariwisata di Jawa Barat.
Sektor pariwisata di daerah ini (Jawa Barat) telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam roda perekonomian masyarakat.
“Kami menyadari bahwa provinsi Jawa Barat merupakan salah satu destinasi wisata di Indonesia. Oleh sebab itu, seluruh langkah yang dilakukan pelaku usaha pariwisata, tentu akan kami dukung secara penuh,” kata Wiyagus saat menerima Pengurus Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat ke rumah dinasnya, Jalan Lengkong, Kota Bandung, Senin 7 September 2024.
Menurut Akhmad Wiyagus, dukungan yang diberikan oleh jajaran kepolisan daerah Jawa Barat adalah memberikan ruang yang lebih luas terhadap pelaksanaan beberapa event.
BACA JUGA: Kedatangan Wisatawan Luar ke Pangandaran Belum Optimal, DPD PUTRI Tawarkan Solusi Ini
“Salah satu yang belum lama ini kita selenggarakan adalah konser musik Sheila on 7 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung. Dari pelaksanaan konser ini, ada dampak langsung yang dirasakan pelaku UMKM, termasuk hotel,” ujarnya.
“Memang, sempat muncul juga masukan-masukan, nanti kalau menggelar konser musik dengan jumlah penonton yang besar, bagaimana? Saya katakan, polisi itu ada untuk menjaga ketertiban. Sudah lanjut saja,” tegas Wiyagus.
Sebuah event jika dikelola dengan baik, lanjut Wiyagus, akan menarik banyak wisatawan untuk datang. Dan, hal ini tentu akan menguntungkan bagi pengelola objek wisata maupun usaha akomodasi (hotel).
Hadir dalam acara silahturahmi ini Ketua DPD PUTRI Jawa Barat Taufik Hidayat Udjo, Ketua II Nana Mulyana, dan Sekretaris Asep “Stroberi” Haelusna.
BACA JUGA: Dispapora Kabupaten Tasikmalaya Gandeng DPD PUTRI Jabar, Mengundang Masuk Investor Pariwisata
Apresiasi kepada Kapolda
Selanjutnya juga hadir Dudi Syarief (Korwil IV Purwakarta, Subang, Bekasi dan Karawang), dan Rudy Arifin (Korwil II, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran), serta beberapa pengurus PUTRI lainnya.
Sementara itu, Ketua DPD PUTRI Jawa Barat Taufik Hidayat Udjo membuka sesi diskusi yang penuh kekeluargaan tersebut dengan menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Jawa Barat.
“Ditengah kesibukan beliau, masih bisa menerima kita. Oleh sebab itu, kami dari jajaran pengurus PUTRI, banyak mengucapkan terima kasih, Pak Kapolda,” kata Kang Opik—sapaan akrab Taufik Hidayat Udjo yang disambut senyum hangat Wiyagus.
Kang Opik kemudian menjelaskan sekilas tentang keberadaan PUTRI. Dimana organisasi ini merupakan wadah organisasi untuk kepentingan bersama para pengelola usaha Taman Rekreasi.
BACA JUGA: DPD PUTRI Jawa Barat Gelar Rapat Pra Rakerda, Apa yang Dibahas?
Tujuannya, berperan aktif memajukan dan mengembangkan industri kepariwisataan untuk kesejahteraan masyarakat.
PUTRI sendiri berdiri sejak 10 Nopember 1977 oleh sekelompok pimpinan obyek wisata di Jakarta antara lain, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini “Indonesia Indah”, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Ismail Marzuki.
Kemudian, Museum Nasional, Museum ABRI Satria Mandala, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja Senayan, Taman Anggrek dan lain sebagainya atas dorongan KADIN Indonesia.
“Sedangkan di Jawa Barat sendiri meskipun sudah ada, namun ketika itu belum seaktif sekarang ini. Mudah-mudahan dengan kolaborasi bersama kepolisian, PUTRI bisa lebih banyak berkontribusi terhadap perekonomian daerah ini,” papar Opik.
BACA JUGA: Sekda Jawa Barat Herman Apresiasi Acara Ngobrol Bareng PUTRI, Lahirkan Beberapa Gagasan
Premanisme di Tempat Wisata
Dibagian lain, Sekretaris Umum PUTRI Asep Haelusna berharap kerjasama kedepan bersama Polda Jabar bisa terjalin semakin baik.
Apalagi dengan hadirnya Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) di kawasan wisata dinilai sangat membantu.
“Kami sendiri sudah menjalin kerjasama dengan Ditpamobvit, Pak Kapolda. Selama ini kolaborasi yang kita lakukan sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Dibagian lain, Ketua II Nana Mulyana menyampaikan beberapa persoalan yang dihadapi pelaku usaha pariwisata.
Diantaranya, masih adanya premanisme dibeberapa tempat usaha wisata. Bahkan, akibatnya ada yang tutup karena tingkat kunjungan wisatawan berkurang.
BACA JUGA: Muhammad Iqbal Harraz Terpilih Sebagai Ketua DPC PUTRI Cianjur Periode 2024-2027
“Kemudian, hal lain yang kami anggap sangat menggangu adalah terkait bus yang membunyikan klakson telolet. Dan, knalpot brong yang melintas seperti di kawasan Ciater,” ungkap Nana.
Untuk itu, PUTRI berharap pihak kepolisian bisa menertiban gangguan polusi suara tersebut agar bisa memberikan rasa kenyamaan bagi wisatawan.
Sedangkan, terkait dengan perizinan di sektor pariwisata, lanjut Nana, kiranya bisa diberikan flesibilitas untuk menjalankan proses pengurusan izin sesuai dengan tahapan yang ada.
Diantaranya soal izin SIPA (pengelolaan air) yang oleh Kementerian Lingkungan Hidup diberikan waktu hingga 3 tahun ke depan (2026).
BACA JUGA:Soal Surat Edaran Study Tour, DPD PUTRI Jabar Sebut Sebagai Evaluasi
“Terhadap proses pengurusan izin ini dimohonkan untuk ada toleransi,” pinta Nana.
Terhadap beberapa masukan tadi, Kapolda Jabar Akhmad Wiyagus akan segera menindaklanjuti. Termasuk, soal perizinan yang berada di bawah kewenangan kepolisian.
“Polda Jabar akan memberikan toleransi, sambil mengurus izin, kegiatan tetap berjalan menggingat industri pariwisata juga melibatkan banyak orang, tidak saja karyawan tapi juga pelaku UMKM,” kata Wiyagus.
Ia memahami bahwa dalam menjalankan usaha itu ada proses production. Sehingga tidak harus semua izin selesai baru kemudian beroperasi.
“Apalagi jika di dalamnya melibatkan ribuan karyawan. Namun, demikian pengusaha juga harus betul-betul bisa memanfaatkan toleransi waktu yang diberikan dalam pengurusan izin,” pungkasnya. ***