Laba Mandiri Utama Finance Naik 225 Persen, Terbantu Transaksi Otomotif
KLIKNUSAE.com – Laba Mandiri Utama Finance (MUF), anak usaha BUMN Bank Mandiri melesat hingga 225 persen diakhir tahun 2022.
Perusahaan pembiayaan ini terus mencatatkan kinerja positif. Sepanjang 2022, MUF mengantongi laba Rp333 miliar.
Angka ini naik signifikan dibanding laba tahun 2021 yang hanya mencapai Rp102,36 miliar.
“Kami bersyukur telah melalui tahun 2022 yang cukup menantang dengan hasil kinerja yang sangat memuaskan,” kata Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja melalui pernyataan resminya di Jakarta, baru-baru ini.
Dengan kinerja yang cukup baik tersebut, terjadi kenaikan signifikan. Bauk dari segi pembiayaan, pendapatan laba maupun ROE.
BACA JUGA: Produk UMKM Masuk Hotel akan Mendorong Lapangan Pekerjaan Baru
Tingkat saldo piutang pembiayaan (managed) pada 2022 mengalami pertumbuhan dengan angka Rp24,51 triliun.
Atau naik sekitar 47,5 persen dari Rp16,62 triliun di tahun sebelumnya. Rasio kredit macet berhasil ditekan dan tetap terjaga di bawah persentase 1 persen.
Adapun tingkat persentase nilai Return of Equity (ROE) secara keseluruhan di tahun 2022 naik dari 143,3 persen menjadi 44,5 persen.
Pencapaian penyaluran pembiayaan new booking sebelumnya Rp 11,60 triliun pada 2021.
Kemudian, melesat hingga menyentuh angka Rp17,90 triliun pada akhir 2022 atau meningkat sebesar 54,3 persen (year-on-year/yoy).
BACA JUGA: OJK: Meski Ekonomi Menggeliat, Perbankan Harus Tetap Hati-hati
Sementara penyaluran pembiayaan melalui MUF Online AutoShow (MOAS) juga berhasil meningkatkan volume transaksi pembiayaan.
Yakni, sebanyak 11.134 unit pada 2022 atau naik 58 persen dibandingkan tahun lalu.
Stanley menambahkan bahwa tren kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.
Hal ini dibuktikan dengan MUF yang berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp60,13 miliar.
"MUF sebagai perusahaan pembiayaan berperan dalam berkontribusi terhadap pergerakan perekonomian nasional,” kata Stanley.
“Termasuk turut mendorong momentum kebangkitan industri otomotif di Tanah Air. Industri multifinance harus terus tumbuh untuk menjadi connecting bagi kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan," sambungnya. ***