Perwal Bandung Dapat Sorotan DPD PUTRI Jabar, Ini yang Dipersoalkan
KLIKNUSAE.com - Perwal Bandung Nomor 80 Tahun 2022 tentang Perubahan PPKM Level 1 Covid-19 di Kota Bandung mendapat sorotan DPD Perhimpunan Usaha Taan Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat.
Utamanya, terkait persyaratan pengunjung ke objek wisata yang harus memenuhi syarat vaksin lengkap (booster).
“Sehubungan dengan perwal terbaru tersebut, kami sangat berharap bagaimana pemerintah dapat melakukan rancangan bersama sebelum perwal itu disahkan,” kata Ketua DPD PUTRI Jawa Barat, Taufik Hidayat Udjo dalam keterangan persnya yang diterima Kliknusae.com, Jumat malam 15 Juli 2022.
Menurut Taufik—yang juga Direktur PT Saung Angklung Udjo, dalam pelaksanaan berbagai program pemerintah untuk penanggulangan Covid-19 seperti sekarang. Objek wisata memiliki pengalaman secara langsung.
BACA JUGA: DPD PUTRI Jabar Gelar Sertifikasi Kompetensi Skema Administrasi Kantor
Khususnya, dalam menemukan berbagai dinamika di lapangan. Seperti bagaimana penanggulangan jika ada indikasi potensi penyebaran Covid-19.
Dimana persoalan ini, harus dipahami secara bersama. Termasuk mencari solusi yang meibatkan semua komponen masyarakat.
Mulai dari pemerintah itu sendiri, masyarakat, objek wisata dan tentunya keterlibatan asosiasi di dalamnya.
Itu pula sebabnya, Taufik berharap sebelum menerbitkan kebijakan tentang kewajiban pengunjung sudah menerima vaksin dosis ketiga atau booster, sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu.
Begitu pun terhadap, kebijakan pembatasan atau persyaratan pengunjung saat hendak masuk kawasan wisata untuk mengatisipasi penyebaran Omicron.
BACA JUGA: DPD PUTRI Jabar Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Beratkan Sektor Pariwisata
“Kami memahami bahwa penyebaran covid ini harus diputus. Sehingga berbagai dampak negatif kepada berbagai dunia usaha, salah satunya usaha taman rekreasi dibawah naungan PUTRI bisa segera pulih,” ungkapnya.
Dikatakan Taufik, selama ini DPD PUTRI Jawa Barat sudah berperan aktif membantu dan mendukung program pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.
Dengan segala keterbatasan, pelaku usaha taman rekreasi bahu-membahu bekerja ekstra untuk mempermudah pelaksanaan program pemerintah yang dijalankan.
“Terhadap program pemerintah, selama ini kami selalu dukung. Mulai, dari pelaksanaan teknis protokol kesehatan dengan menggunakan peduli lindungi, hingga standariasi CHSE yang kami sosialisasikan ke berbagai destinasi pariwsata,” paparnya.
BACA JUGA: DPD PUTRI Jabar Menjadi Rujukan Orientasi Kadispar Se-Kalimantan Timur
Bahkan, dalam mengejar pencapaian program vaksinasi, tidak ada pengusaha yang melewatkan ini. Karena disadari kesehatan menjadi elemen penting dalam menjaga kelangsungan usaha.
“Seperti, salah satu program PUTRI sebelumnya yaitu Program Jalanin (jalan-jalan sambil vaksin) pada tahun 2021. Tujuannya, agar memutus penyebaran covid pada area objek wisata. Baik itu untuk masyarakat sekitar, para pegawai dan para pengunjung,” aku Taufik.
Oleh sebab itu, penerbitan Perwal Bandung ini baik secara langsung ataupun tidak akan sangat mempengaruhi keberlangsungan para destinasi dalam menjalankan usahanya.
Apalagi, berhubungan dengan berbagai karyawan yang sudah mulai di aktifkan kembali. Dan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menstimulus gairah pariwisata.
BACA JUGA: DPD PUTRI Kepri Sambut Baik Kedatangan Wisman Singapura
“Kami memiliki harapan agar pemerintah dengan segera untuk melakukan evaluasi dan menampung aspirasi dari berbagai Asosiasi mengenai Perwal Bandung ini,” tegas Taufik.
“Ketika urgensinya sangat-sangat perlu, mari kita berbicara agar perwal ini tidak menutup perkembangan sektor pariwisata yang saat ini sudah mulai menuju pemulihan dengan aktifitas yang belum bisa berlari normal,” sambungya.
DPD PUTRI Jabar pun mengusulkan, jika memang pencapaian vaksinasi Booster belum menyampai sasaran yang diharapkan, bisa melibatkan PUTRI. Dimanana, bisa melakukan vaksin Booster di tempat pariwisata.
BACA JUGA: Taufik Hidayat Udjo Terpilih Sebagai Ketua DPD PUTRI Jabar 2022-2026
“Jadi bisa mengangkat minat wisatawan untuk melakukan booster dan menambah minat masyarakat umum untuk melakukan wisatawan,” kata Taufik.
Kembali ke Program perwal ini, lanjut Taufik, peerintah harus secepatya mencaro solusi, bagaimana fasilitas booster ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat oleh masyarakat.
“Saya pikir, hal itu yang harus dirumuskan secara terstruktur, sistematis dan massif. Implemnetasinya, bisa berkolaborasi dengan kami, pelaku usaha taman rekreasi ini,” tutupnya. ***