Program YKS PTLB Berlanjut, 400 Anak Yatim Bersuka Ria di Trans Studio

KLIKNUSAE.com – Program YKS PTLB (Yuks Kita Shadaqah) yang digagas Paguyuban PTour Leader Bandung (PTLB) berlanjut.

Sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19 kegiatan tersebut pun bisa dilaksanakan kembali di Trans Studio Bandung (TSB), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung pada  Kamis 14 April 2022.

“Tahun ini, kami membawa 400 anak Yatim dengan melibatkan 9 perusahaan otobus (PO). Kalau untuk materi acaranya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata Muhamad Ridwan Gunawan, Ketua PTLB saat temui Kliknusae.com di lokasi acara.

Meski tidak sebanyak tahun 2019 yang mencapai 1.000 orang, namun pelaksanaan buka bersama kali ini tidak mengurangi keceriaan para anak Yatim yang hadir.

BACA JUGA: Travelers Ingin Tarawih di Masjid Trans Studio, Ini Jadwal Imam dan Khatib 

Sejak pertama dilaksanakan acara ini memiliki motivasi untuk berbagai terhadap sesama. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Menurut Ridwan, para peserta anak Yatim ini diambil dari setiap panti asuhan se-Bandung Raya. Masing-masing panti mengirimkan 9-10 orang.

Foto: Ist

“Sebetulnya, pada tahun 2020 dan 2021 kita tetap menjalankan program YKS. Tapi bentuknya tidak seperti ini. Karena adanya larangan kerumunan, akhirnya kita hanya menggelar bantuan sosial (Bansos), dengan mendatangi langsung ke panti-panti,” ungkap Ridwan.

Banyak Perusahaan Bus Dukung Program YKS PLTB

Dikatakan Ridwan, tahun ini pihaknya ingin penyelenggaraaanya agak berbeda. Pertama, karena memang adanya keterbatasan peserta. Dan yang kedua, kegiatannya sendiri baru kembali bisa dimulai setelah vakum selama dua tahun.

BACA JUGA: Wisata Lokal Bisa Sumbang Transaksi Hingga Rp 1,4 Triliun

“Jadi, selektif banget untuk pemilihan peserta dan rundown acara lainnya,” ujar Ridwan.

Sebetulnya banyak sekali perusahaan bus yang ingin ikut men-support kegiatan ini. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 38 bus lebih.

“Nah, mengingat banyak juga PO baru di Bandung, kami juga ingin memberikan kesempatan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini,” ujarnya.

Memang, tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah untuk menyediakan wadah bagi pengusaha/donator serta insan pariwisata lainnya seperti restoran,hotel,pusat oleh-oleh,PO Bus dan Travel Agent untuk mendermakan sebagian rezekinya.

Foto: Ist

Berharap Memasuki Endemi Pariwisata Bangkit

“Banyak lingkupnya, mulai dari resto, travel bironya. Termasuk provider di Jawa seperti komunitas Jeep juga ikut membantu kita. Alhamdullilah, bisa sangat membantu,” jelas Ridwan.

BACA JUGA: Bank Mega Berharap Pariwisata Cepat Pulih Agar Bisnis Kartu Kredit Ikut Tumbuh

Ridwan berharap, memasuki masa endimi nanti pariwisata Indonesia bisa lekas bangkit kembali. Setidaknya, masyarakat sudah terbiasa lagi untuk melakukan perjalanan atau tour ke Bandung dan sekitarnya.

“Kebiasaan baru pasti ada ya, tapi paling tidak sudah tidak ada pembatasan lagi. Sehingga kami yang selama ini sangat menggantungkann dari kegiatan tour, bisa hidup lagi,” ujarnya.

Foto: Ist

Diakui Ridwan, selama tidak ada aktivitas tour, anggota PTLB banyak banting stir untuk tetap bertahan hidup.

“Mereka ada yang menjadi pedagang, ojek online. Ya, begitulah untuk bisa bertahan hidup. Memang pariwisata sudah mati suri selama 2 tahun itu. Kami tidak bisa berbuat apa-apalagi. Alhamdullilah, mulai awal tahun ini sudah ada mulai terliat geliat di sektor pariwisata,” katanya.

BACA JUGA: Pembangunan MICE di Jawa Barat Lamban, Ini Kendalanya Kata Farid Patria

Hanya saja, geliat ini baru terasa di pinggiran Kota Bandung. Sedangkan untuk kegiatan tour dalam kota belum maksimal.

“Bisa jadi, karena wisatawan takut untuk melakukan tour. Selama ini, paling banyak bus-bus yang masuk ke Kota Bandung, dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sekarang mereka pilih ke pinggiran kota dulu,” pungkasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

E-Magazine Nusae