Mengatasi Masalah Sampah di Objek Wisata, Ini Solusi Yang di Tawarkan KLHK

KLIKNUSAE.com – Masalah sampah di objek wisata menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya.

Bukan hanya secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber Gas Rumah Kaca (GRK) yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir.

Unjungnya, bisa sangat berdampak buruk pada kehidupan masyarakat dan kelanjutan kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, pemerintah berperan penting dalam penerapan peraturan pengelolaan sampah berbasis Kawasan, termasuk di antaranya Kawasan Wisata.

BACA JUGA: Wawancara Eksklusif Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobi: Soal Sampah di Pantai

“Kawasan wisata hendaknya menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya pengelolaan sampah berkelanjutannya,” kata Alue Dohong Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan seperti dikutip Kliknusae.com dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu 5 Maret 2022.

Menurut Alue, penanganan dan pengelolaan sampah untuk turunkan emisi GRK harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Pemerintah Pusat dan Daerah

“Termasuk, didalamnya adalah akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual,” jelas Alue.

Sejalan dengan tema Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2022 yaitu Kelola Sampah, Turunkan Emisi, Bangun Proklim.

Kawasan Wisata, lanjut Alue, hendaknya menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya pengelolaan sampah berkelanjutannya.

BACA JUGA: Menko Luhut Berambisi Bangun 10 Pengolahan Sampah RDF di Indonesia

Industri Daur Ulang

Menurut Alue Dohong, Industri daur ulang dapat berperan besar dalam proses pengurangan sampah.

Sehingga sampah di Kawasan Wisata dapat dikumpulkan lalu didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Sementara itu, tentang Pariwisata Berkelanjutan, Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK menambahkan perlu adanya keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan.

BACA JUGA: Pantai Payangan, Sisi Lain Keindahan Objek Wisata Jember

“Dimana salah satunya adalah pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia," katanya terkait solusi sampah di objek wisata.

KLHK juga melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan pilah sampah di sumber.

“Gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai menjadi penting. Begitu pun, pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah bermitra dengan berbagai pihak,” kata Rosa Vivien.

Dibagian lain, Vera Galuh Sugianto, VP General Secretary Danone Indonesia mengemukakan, melalui kerangka program #BijakBerplastik pihaknya terus melakukan berbagai upaya konkret mengatasi masalah sampah ini.

"Danone-AQUA sejak 2018, terus melakukan berbagai usaha, menjawab pentingnya peran sektor swasta dan juga dunia dalam memberikan kontribusi nyata  terhadap manajemen sampah di Kawasan Wisata," ungkapnya.

BACA JUGA: Ini 5 Objek Wisata Bogor Yang Aman Dikunjungi

Pihaknya, selalu memberikan edukasi dalam pengelolaan sampah plastik, sesuai dengan tiga pilar utama #BijakBerplastik yaitu Pengumpulan, Edukasi, dan Inovasi.

“Tak bisa dipungkiri bahwa Kawasan Wisata menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus,” ujarnya.

“Pengumpulan sampah yang sistematis dan terintegrasi telah kami mulai di lima kawasan destinasi wisata prioritas yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Likupang dan Borobudur,” sambungya.

Usaha ini, kata Vera, telah melibatkan kerjasama dengan multi pihak sehingga dapat mengurangi sampah ke laut.

Meminimalkan emisi GRK, dan memberikan nilai tambah terhadap sampah tersebut untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat.

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae