Pemerintah Kabupaten Garut Belum Ada Rencana Pengetatan Objek Wisata
KLIKNUSAE.com – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat belum memutuskan untuk melakukan pengetatan aktivitas pariwisata terakis varian Omicron.
Sebagai daerah tujuan wisatawan, objek wisata di Kabupaten Garut tetap diperbolehkan beroperasi asal tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan, mengatakan, hingga saat ini, belum ada kebijakan untuk memperketat aktivitas pariwisata di Kabupaten Garut.
Namun, pemerintah Kabupaten Garut juga akan terus mengikuti perkembangan informasi mengenai kasus Omikron.
BACA JUGA: Disparbud Jabar Ingatkan, Hati-hati Saat Liburan ke Garut
"Untuk saat ini, Kabupaten Garut kan sudah PPKM Level 1, jadi cukup aman untuk melakukan aktivitas masyarakat, termasuk pariwisata," katanya seperti dikutip Kliknusae.com dari Republika, Jumat 21 Januari 2022.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap akan siaga. Dia tak ingin masyarakat terlena dengan penerapan PPKM Level 1, sehingga terjadi penularan kasus Covid-19 di objek wisata.
"Kami juga tunggu arahan satgas dan dinkes untuk antisipasi. Apakah harus pengetatan atau seperti apa, kami akan ikuti," kata dia.
BACA JUGA: Domba Garut Bukan Sekedar Ikon, Kini Didorong Jadi Kekuatan Eskpor
Budi menegaskan, pada prinsipnya, penerapan prokes di objek wisata akan tetap menjadi perhatian. Penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining wisatawan yang hendak masuk ke objek wisata juga akan tetap dilakukan.
Ihwal pelaksanaan tes swab antigen secara acak kepada wisatawan, dia mengatakan, saat ini, belum dilakukan kembali.
Pengetesan swab secara acak kepada wisatawan hanya dilakukan pada musim ramai kunjungan wisatawan.
BACA JUGA: Wisata Garut Menjadi Perhatian Sandiaga, Siap Fasilitasi Pengembangan
"Karena belum terlalu ramai. Namun kami terus awasi," ujar dia.
Berdasarkan pantauannya, menurut Budi, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut pada akhir pekan masih cukup ramai, terutama di objek wisata favorit, seperti Cipanas dan Darajat.
Namun, secara keseluruhan, dia menyebut, kunjungan wisatawan masih terkendali.