Ketua DPP PUTRI, Bambang: Heni Smith Bisa Membawa Wisata Jabar Maju

BANDUNG, Kliknusae.com - Ketua Umum DPP Perhimpunan Usata Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Dr. Bambang Soetanto menyakini kepengurusan DPD PUTRI Jawa Barat yang baru ini dilantik bisa memberikan kontribusi lebih baik terhadap pengembangan dan kemajuan objek wisata  di Jawa Barat.

Ia melihat komposisi kepengurusan organisasi bagi rumah para pengelola objek wisata ini, sekarang terlihat lebih solid, produktif, kreatif dan inovatif.

"Saya memilihat Bu Heni, punya energi yang kuat untuk menggerakan organisasi. Harapannya, ini bisa lebih cepat untuk memajukan PUTRI Jawa Barat, industri pariwisiata, khususnya usaha Daya Tarik dan Taman Rekreasi, sehingga memberikan manfaat bagi setiap anggotanya," kata Bambang saat melantik Ketua Umu DPD PUTRI Jawa Barat Heni Smith, Sabtu 5 Juni 2021 lalu.

Dikemukakan Bambang,  sesuai dengan semangat pendirian perhimpunan ini, PUTRI adalah  sebagai wadah perjuangan kepentingan bersama dalam usaha pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan bidang kepariwisataan, khususnya bidang destinasi pariwisata.

PUTRI sendiri didirikan pada tanggal 10 Nopember 1977 bertepatan dengan hari pahlawan nasional, atas prakarsa para pimpinan objek-objek wisata di Jakarta.

Baca Juga: Disparbud Jabar Gandeng DPD PUTRI Bangkitkan Desa Wisata

Para pendiri itu antara lain: Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini "Indonesia Indah", Taman Margasatwa Ragunan, Taman Ismail Marzuki, Museum Nasional, Museum ABRI Satria Mandala, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja Senayan, Taman Anggrek dan lain lain.

"PUTRI bertujuan sebagai wadah perjuangan kepentingan bersama para pengelola usaha-usaha Taman Rekreasi yang merasa terpanggil untuk mengabdikan diri berperan aktif memajukan industri kepariwisataan untuk kesejahteraan masyarakat," papar Bambang.

Saat itu PUTRI sudah mempunyai 27 DPD di Provinsi seluruh Indonesia. Asosiasi dalam Usaha Taman Rekreasi  ini dapat dihuni atau menjadi rumah bagi para  pengelola  berbagai jenis Obyek dan Daya Tarik Wisata.

"Kita perlu pemahaman yang sama bahwa taman di sini diartikan sebagai "Park" yang mempunyai makna suatu tempat yang menjadi obyek maupun daya tarik wisata," jelasnya.

Baca Juga: DPD PUTRI Jabar Minta Ada Satu Suara Saat Penutupan Destinasi

Park  yang dimaksud,lanjut Bambang, dapat mencakup Wisata Alam, Budaya, Flora Fauna, Kebun Binatang, Museum-museum, Rumah-rumah ibadah, Taman Buatan, Hotel dan lain-lain.

"Disamping sebagai tempat wisata juga dijadikan sarana pelestarian dan pengembangan budaya sekaligus sebagai sarana Pendidikan dan sarana rekreasi. Sebagai contoh TMII, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Safari Indonesia, dan yang lainnya,"  tambah Bambang.

Dalam kurun waktu hampir 44 tahun, PUTRI mengalami pasang surut. Memasuki akhir kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PUTRI masa bakti  2016-2021, pada akhir Juni ini akan mengadakan munas untuk menyusun kepengurusan yang baru.

"Salah satu, program kerja yang akan digodok adalah konsolidasi organisasi dan menghidupkan kembali pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang hingga saat ini sudah tersusun 20 DPD PUTRI dan diharapkan nanti akan terbentuk 34 DPD di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: DPP PUTRI Dorong Pemerintah Daerah Perbaiki Infrastruktur Pariwisata

Dalam perkembangannya, PUTRI telah menjadi anggota Kadin Indonesia, Gabungan Industri  Pariwisata (GIPI), Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), dan ikut serta pula dalam setiap kegiatan kepariwisataan nasional, regional, bahkan internasional seperti, Aseanta, Pata Mart, ITB Berlin, dan beberapa event lainua.

"Begitu juga dalam rapat-rapat kerja Kementerian maupun Daerah dan peristiwa-peristiwa kepariwisataan lainnya, seperti forum diskusi antar Industri Pariwisata - PHRI, ASITA, Inaca dan lainlain dengan membentuk Visit Wonderful Indonesia (VIWI)," jelasnya

Baca Juga: Heni Smith Terpilih Jadi Ketua DPD PUTRI Jabar, Siapkan Standarisasi Objek Wisata

Sebagai salah satu mitra Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PUTRI  mendukung dan sejalan dengan program yang ditetapkan pemerintah untuk menjadikan usaha pariwisata sebagai salah satu penghasil utama setelah minyak dan gas bumi.

"Memang tidak mudah untuk mencapai hal tersebut, apalagi dalam kondisi pandemic Covid 19 yang melanda dunia saat ini. Tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika semua stakeholder yang kita kenal sebagai pentahelix yaitu, pemerintah, akademisi, pelaku usaha (asosiasi), media, dan masyarakat bekerja keras dan berkolaborasi membangun ekosistem kepariwisataan untuk mencapai target tersebut," tutup Bambang. (adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae