Heni Smith Terpilih Jadi Ketua DPD PUTRI Jabar, Siapkan Standarisasi Objek Wisata
BANDUNG, Kliknusae.com - Heni Smith, CEO The Lodge Group terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Jawa Barat periode 2021-2025.
Heni merupakan calon tunggal dan dipilih secara aklamasi melalui proses Musyawarah Daerah (Musda) I tahun 2021 yang dilaksanakan, Jumat (19/02/2021) secara offline di Grand Preanger Hotel, Bandung dan diikuti peserta melalui virtual (online) dari 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.
Sidang Pleno II yang memilih dan menetapkan ketua terpilih dipimpin Shobirin Faturahman Hamid.
Hadir secara offline pada acara Musda tersebut Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat Herman Muchtar, Wakil Ketua Kadin Jawa Barat Herrie Hermanie, ASITA Jabar, dan beberapa undangan lainnya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Sedangkan undangan yang mengikuti secara online yakni Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, Ketua Umum DPP PUTRI-yang diwakili Sekretaris Umum Jaya Purnawijaya, Ketua STP Bandung Faisal, beberapa kepala dinas pariwisata kota dan kabupaten.Sekretaris Umum DPP PUTRI Jaya Purnawijaya menyampaikan bahwa pelaksanaan Musda I 2021 DPD Jabar merupakan langkah tepat ditengah kondisi pandemi, dimana dibutuhkan upaya bersama dalam menghadapi kondisi sulit seperti sekarang.
"Kami berharap Musda ini menjadi momentum bagi pengelola Taman Rekreasi di Jawa Barat untuk bersinergi dengan pemerintah, bagaimana kita bisa bangkit kembali setelah mengalami masa sulit karena pandemi," kata Jaya.
Sementara itu Heni Smith dalam sambutannya usai terpilih sebagai Ketua DPD PUTRI Jabar periode 2021-2025 mengatakan bahwa pihaknya segera akan menjalankan rancangan program kerja satu tahun ke depan sebagaimana diamanatkan oleh AD/ART.
"Hal terpenting yang menjadi perhatian kami ke depan, adalah bagaimana mendorong lahirnya standarisasi objek wisata. Ini penting, sebagai tolak ukur dalam pengelolaan destinasi wisata. Jangan kemudian, semua dengan mudahnya membangun atau mendirikan objek wisata tanpa memperhatikan ekosistem yang ada," papar Heni. (adh)