Okupansi Hotel Di Cianjur "Terjun Bebas" Pasca Syarat Tamu Harus Rapid Test

CIANJUR, Kliknusae.com  - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)  Cianjur Nano Indra Praja mengemukakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali "menebas" tingkat hunian kamar (okupansi).

Saat ini untuk mencapai okupansi diangka 20 persen saja sangat sulit. Terlebih dengan adanya kebijakan agar wisatawan atau tamu hotel yang ingin menginap harus menyertakan hasil  Rapid Test Antigen.

"Banyak tamu-tamu hotel yang menghubungi saya, apakah benar ada syarat Rapid Test Antigen kalau ingin menginap di hotel. Saya kemudian menghubungi Kasatpol PP dan Polres bahwa sesuai dengan Pergub memang diwajibkan bagi pendatang. Ya, kita harus ikuti," kata Nano ketika dihubungi Kliknusae.com, Jumat (29/01/2021).

Diakui Nano,  sejak diberlakukannya surat keterangan bebas COVID-19 antigen bagi pendatang yang hendak masuk ke Cianjur, tingkat hunian menurun tajam, bahkan sejak akhir tahun hingga bulan Januari, okupansi hotel anggota PHRI hanya mencapai 20 persen.

"Untuk hunian hanya terlihat diakhir pekan dengan jumlah yang tidak lebih dari 30 kamar karena pemerintah mengharuskan pendatang atau wisatawan untuk membawa surat keterangan bebas COVID-19 antigen, ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan," katanya.

Pihaknya berharap ada kemudahan yang diberikan pemerintah agar roda perekonomian tetap berjalan karena selama ini pengelola hotel di kawasan Puncak-Cipanas, sangat memperhatikan protokol kesehatan, termasuk menjamin kesehatan lingkungan hotel dan seluruh kamar yang ada.

"Untuk menjamin kesehatan lingkungan, pengelola berkordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan mendapat pengontrolan sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus berbahaya, harapan kami pandemi segera usai dan perekonomian kembali berjalan normal," katanya.

Layanan Rapid Test Antigen

Sementara itu, pengelola hotel di Cianjur, Jawa Barat, memberikan paket plus tes cepat antigen untuk tamu yang datang sebagai upaya meningkatkan kembali hunian hotel di kawasan Puncak-Cianjur, yang terus menurun seiring diperpanjangnya pembatasan sosial di berbagai wilayah.

Markom Manager Le Eminence Hotel Cianjur Rizky Sutrisna menjelaskan untuk meningkatkan kembali angka kunjungan wisatawan ke hotel tersebut  pihaknya memberikan pelayanan tes cepat antigen di tempat, dimana masing-masing pengunjung menambah biaya sebesar Rp270 ribu per orang.

"Paket yang kami tawarkan dapat mendongkrak angka kunjungan sejak satu pekan terakhir yang sempat menurun tajam. Untuk hari biasa angka kunjungan mencapai 30 kamar, bahkan kami juga menawarkan paket bekerja dan sekolah di hotel sebagai upaya lebih meningkatkan okupansi plus tes kesehatan,"

Le Eminence Hotel juga memberikan paket plus tes cepat antigen yang dapat dilakukan pengunjung saat berlibur di hotel tersebut, bahkan pengelola menyediakan klinik plus dokter yang setiap saat dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan tamu dan karyawan.

"Sampai saat ini, tidak hanya untuk pengunjung, perdua minggu, seluruh karyawan yang tetap masuk, mendapatkan pemeriksaan tes cepat, sebagai upaya untuk mengetahui kesehatanya. Seiring paket yang kami luncurkan, tingkat kunjungan mulai meningkat," katanya. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

E-Magazine Nusae