Laporan Pilot Kapten Ruud Dijalur Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Tak Percaya "Forecast"
Kliknusae.com - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/01/2021) meninggalkan duka sekaligus cerita tersendiri pagi awak pesawat.
Termasuk, Kapten Ruud Van Pangemanan yang merupakan pilot dari maskapai Lion Air.
Sehari setelah terjadi kecelakaan pesawat yang membawa 62 penumpang itu, Kapten Ruud harus menerbangkan pesawat dari Jakarta ke Pontianak dengan jalur yang sama dengan Sriwijaya Air SJ 182.
Lewat postingan video di YouTubenya, Captain Ruud Van Pangemanan mengunggah momen penerbangan yang dilakukan sehari usai insiden nahas tersebut.
Dalam video yang berjudul 'Penerbangan ke Pontianak Sehari Setelah Hilangnya SJ 182 dengan Jalur yang Sama' sang pilot mengungkap beberapa informasi.
Termasuk soal keadaan Pulau Seribu dari atas ketinggian.
"Pagi ini kita akan terbang ke Pontianak dengan jalur yang sama dengan J 182 kemarin. Jadi kita akan lihat, kejadiannya sore kemarin," kata pria yang taat beribadah ini.
"Pesawatnya hilang kontak dan sekarang ditemukan debris-debris berarti udah dipastikan jatuh," ujar Kapten Ruud samba terus memantau channel-channel di awak kabin.
Meski harus melewati jalur yang sama dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Ruud Van Pangemanan tak menunjukan rasa khawatir.
Ia bahkan masih menyempatkan sholat ketika auto pilot sudah bekerja dengan baik.
"Aku sholat dulu ya," ujar Ruud kepada co-pilot yang duduk di sebelahnya.
Kapten Ruud Van mengemukakan bahwa penerbangan tak selamanya mulus. Kadang harus menghadai cuaca yang tiba-tiba berubah.
"Jadi kejadian itu jangan membuat Anda jadi takut untuk terbang ya. That's fly," ucap Kapten Ruud lagi.
Dengan penuh semangat tak khawatir sedikit pun, Kapten Ruud mantap terbang ke Pontianak dengan membawa para penumpangnya.
"Hari ini kita terbang ke Pontianak mengikuti jalur dari SJ 182," ungkap Kapten Ruud lagi.
Saat berada di ketinggian, sang kapten turut melihat sekeliling. Sang kapten bahkan melaporkan pemandangan yang dilihatnya saat berada tepat di atas Kepulauan Seribu.
Dari atas ketinggian, nampak kapal-kapal besar yang tengah mencari titik lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182.
"Itu rescue tim for SJ 182. Itu dia kapal-kapal pencari," ucap sang kapten.
Di ketinggian yang sama dengan dugaan jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182, Kapten Ruud menunjukkan kondisi pesawat.
"Kejadiannya kayak gini ya, speednya zero," ucap sang kapten.
"Tinggi banget loh ini, aneh kok bisa ya?" ujar Co-pilot Greg Namara.
"Dia (diduga) mati mesin sampai sekarang ini, soalnya dari ininya, gasnya akan turun langsung kecuali kalau ada block. Jadi instrumennya ngaco," tutur Kapten Ruud menduga.
Kapten Ruud kembali menunjukkan kondisi Kepulauan Seribu dari atas ketinggian.
"Kira-kira di sana Kepulauan Seribu. Di bawah ada kapal-kapal yang mungkin lagi mencari tapi kita masih terlalu tinggi untuk mereka-reka dimana kejadiannya," terang sang Kapten.
"Cuma tadi di sebelah sana kegiatan ada kapal-kapal yang banyak, kapal besar," ungkapnya.
Lepas dari Kepulauan Seribu, Kapten Ruud pun siap-siap mendarat di Bandara Supadio Pontianak. Beberapa detik sebelum landing tiba-tiba hujan menyergap. Pandangan pilot pun terbatas sehingga harus menyalakan wiper.
"Iya, kita jangan selalu percaya forecast (ramalan cuaca) . Cuaca sewaktu-waktu bisa mendadak berubah," pungkasnya. (*/adh)