West Java Investment Summit Tawarkan Megah Proyek Rp 33 Triliun


BANDUNG, Kliknusae.com - West Java Investment Summit (WJIS) yang dimulai hari ini, Senin (16/11/2020) di Hotel Savoy Homann Hotel Bandung menawarkan 21 proyek senilai Rp 33,6 triliun. Angka ini turun dari rencana semula yang mencapai 30 proyek.

Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan logo resmi Metropolitan Rebana kepada publik.

Peluncuran logo Rebana Metropolitan didahului dengan penandatanganan kesepakatan bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan tujuh kepala daerah di Rebana Metropolitan.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajiyo dalam sambutannya pada pembukaan WJIS, mengemukakan  bahwa terus membangun sinergitas dengan pemerintah pusat dalam pemulihan ekonomi nasional yang sempat mengalami kemunduran akibat dampak pandemi Covid-19.

"Ada tiga hal penting yang harus dibangun dalam sinergita pemulihan ekonomi nasional. Pertama perbaikan ekonomi yang terus berlanjut dan Insyaallah akan tumbuh positif pada triwulan ke-4 2020," kata Perry.

Perry pun optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional akan naik sampai 5 persen pada 2021 dan 6 persen dalam lima tahun ke depan.

Optimisme itu tak lepas dari perbaikan konsumsi masyarakat, ekspor, investasi, stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat, inflasi rendah, sistem perbankan sehat dan beberapa faktor lain.

Kedua, adalah singergitas kebijakan ekonomi nasional saat ini sangat kuat dan erat antara pemerintah, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berbagai instasnsi/lembaga lain.

Terbukti dengan stimulis fiskal dari pemerintah yang sangat besar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi, meskipun terjadi defisit fiskal sampai 6,3 persen pada 2020 dan 5,7 persen pada 2021.

"Sebagian besar tambahan anggaran pengeluaran pemerintah, diperuntukan untuk kesehatan, bansos dan program pemulihan ekonomi termasuk untuk UMKM dan investasi," kata Perry.

Stimulus serupa juga dikeluarkan oleh BI sebagai komitmen untuk menjaga nilai tukar ripiah agar terus kondusif, salah satunya dengan menurunkan suku bunga tahun ini sebesar 1 persen, dari 5 menjadi 4 persen.

BI juga memberikan injeksi likuiditas sampai Rp670 triliun atau 4 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional, agar perbankan bisa lebih mudah menyalurkan kredit kepada masyarakat.

Sementara hal terakhir atau yang ketiga, kata Perry, adalah dorongan investasi dari pemerintah di tingkat nasional dan daerah.

Ia pun mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah melakukan promosi investasi, menyusul Pemprov Jateng yang sudah melakukan hal serupa beberapa waktu lalu.

Sedangkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegaskan, ada empat hal yang menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di Jabar yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, stabilitas sosial-politik dan reformasi birokrasi.

"Jabar memiliki SDM paling produktif, infrastruktur berkualias, kondisi sosial politik yang stabil dan reformasi birokrasi yang baik," kata Ridwan.

Dari sisi SDM, kata Ridwan, Jabar saat ini berpenduduk sekitar 49 juta jiwa, di mana 38,9 juta di antaranya adalah penduduk dalam usia produksif.

Sedangkan dari sisi infrastruktur, bulan depan Jabar akan segera memiliki pelabuhan Patimbang dan kereta cepat Jakarta-Bandung dua tahun ke depan, serta tol Cisumdawu juga akan segera rampung.

Keduanya akan melengkapi infrastruktur lain yang sudah ada seperti tol Cipali, Bandara Kertajadi dan sederet infrastruktur transportasi strategis lain.

Metropolitan Rebana

Ditempat yang sama saat dilakukan Metropolitan Rebana hadir para kepala diantaranya Bupati Subang Ruhimat, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Bupati Sumedang Donny Ahmad Munir, Bupati Kuningan Acep Purnama, Pj Bupati Indramayu Bambang T, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati dan Bupati Cirebon Imron Rosyadi.

"Rebana Metropolitan, kami belajar dari dua Metropolitan yang sudah ada sebelumnya yakni Metropolitan Bodebek dan Metropolitan Bandung Raya yang perencanaanya kurang baik," kata Ridwan Kamil.

Kawasan di bentang utara Jawa Barat ini ditandai sebagai metropolitan karena merupakan kumpulan kota-kota kecil terpadu yang dibangun para invetor. Sebagai penanda, di WJIS 2020 juga dilakukan groundbreaking Subang Smartpolitan yang dibangun PT Surya Cipta Swadaya.

"Subang Smartpolitan ini satu dari 13 kota, dan ini yang paling siap, yang lain masih ada yang dalam tahap perencanaan," katanya.

Dalam segmen yang sama, Ridwan Kamil dan tujuh kepala daerah secara resmi meluncurkan logo Rebana Metropolitan pada 1.000 calon investor dan publik.

Didesain berupa tiga buah elemen darat, air dan udara, logo yang didesain Ridwan Kamil tersebut melambangkan kesiapan kawasan Rebana yang ditopang infrastruktur lengkap.

Tercermin dalam logo tersebut simbol gunung mewakili daratan, lekuk awan berwarna biru dan air di bawahnya. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya