Konektivitas Penerbangan Menjadi Kunci Pemulihan Sektor Pariwisata
JAKARTA, Kliknusae.com - Konektivitas penerbangan memegang peranan penting dalan percepatan pemulihan sektor pariwisata di tanah air.
"Untuk menarik wisatawan asing lebih banyak lagi, konektivitas penerbangan menjadi kata kunci. Masalah ini yang masih kita hadapi saat ini. Tentu wisman akan berpikir ulang untuk datang ke Indonesia, jika harus berputar-putar atau transit ke beberapa negara terlebih dahulu," kata Joni Sofyan Iskandar, Sekjen Badan Pariwisata Promosi Daerah (BPPD) Jawa Barat dalam acara Diskusi Bersama Mitra Pariwisata Bandung di Savoy Homann, belum lama ini.
Menurut Djoni-yang juga pengajar di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, untuk menggenjot angka wisman ke Jabar harus mengetahui seara utuh pasar mana yang hendak dituju.
Ia mencontohkan, Kota Bandung atau Jawa Barat secara umum selama ini menjadi pasar ASEAN, khususnya Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Ditambah kemudian wisman dari Asia Timur, khususnya Tiongkok, Korea, dan Jepang. Selanjutnya wisman dari Timur Tengah, terutama Arab Saudi, Mesir, Maroko, Qatar, Uni Emirat Arab serta yang terakhir wisman dari Belanda.
Dikatakan Djoni, masing-masing wisman memiliki karakteristik yang berbeda, untuk Asean memang masih wisata belanja. Tetapi untuk yang lainnya lebih kepada wisata alam dan budaya.
"Kita harapkan dengan berbagai upaya promosi yang dilakukan jumlah kunjungan wisman bisa meningkat. Namun untuk menuju kea rah sana kita memerlukan support dari maskapai untuk membuka rute langsung," ujar Djoni
Seperti gayung bersambut, Kementerian Perhubungan pun menyatakan dalam mendukung pemulihan sektor pariwisata, pihaknya akan menggenjot pembangunan infrastruktur transportasi dan rute penerbangan langsung.
Hanya saja, skala pembantunan baru pada upaya menciptakan konektivitas ke destinasi pariwisata super prioritas.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan di kawasan 5 bali baru ini telah melakukan investasi pada pelabuhan, bandara, dan semua aktivitas.
Pendek kata, sektor pariwisata akan menjadi satu sasaran atau upaya mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Ia menjelaskan bahwa pada masing-masing destinasi di kawasan 5 Bali Baru akan disiapkan sistem dan fasilitas khusus untuk mengakomodir turis-turis mancanegara yang menjadi konsumen potensial.
Menteri yang akrab disapa BKS tersebut menyampaikan ada karakter-karakter khusus yang dimiliki di kawasan 5 Bali Baru.
Pertama yakni mengenai Sulawesi Utara yang memiliki potensi wisatawan dari Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea. Secara sistematis, dia membuat fasilitas-fasilitas yang ada di Manado untuk mengakomodasi turis dari Jepang, Cina, Dan Korea.
Sebaliknya, Kualanamu berada dekat dengan India sehingga pemerintah akan membuat fasilitas-fasilitas yang mengakomodasi turis dari India.
"Kami juga merencanakan akan membuat konektivitas langsung penerbangan internasional, pada daerah yang dianggap memiliki potensi luar biasa seperti Labuan Bajo dan Yogyakarta. Labuan Bajo direncanakan akan terkoneksi langsung dengan Australia. Sementara Yogyakarta, dapat menerima penerbangan langsung dari Eropa, Amerika, serta Australia," ujarnya, Jumat (27/11/2020).
Tidak hanya transportasi udara, Kementerian Perhubungan juga akan menyiapkan moda transportasi lain seperti kapal pesiar atau cruise serta seaplane guna mendukung sektor pariwisata.
"Untuk cruise sudah kami siapkan. Selain di Bali, kita juga persiapkan di Tanjung Mas, Labuan Bajo, dan Manado. Sedangkan, di Danau toba kita siapkan adanya seaplane. Sehingga seaplane akan menjangkau Danau Toba, Labuan Bajo, Laut Banda, dan juga bisa Menjangkau Manado," ungkap Menhub.
Budi mengemukakan dalam upaya mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Perhubungan perlu berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan baik dengan kementerian lembaga teknis yang lain.
"Ada hal yang perlu dikoordinasikan antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, serta kementerian teknis yang lain. Karena tanpa dukungan itu maka tidak mudah untuk melakukan kegiatan ini. Sehingga saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kemenparekraf karena ini pasti memberikan suatu pengetahuan bagi semua insan pariwisata," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama Kusubandio selaku penyelenggara acara mengatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan acara ini yaitu agar masing-masing kementerian lembaga serta stakeholder terkait dapat saling berkoordinasi dan berkonsolidasi untuk memulihkan sektor pariwisata khususnya di Indonesia.
"Rakornas dilangsungkan untuk mengkonsolidasikan stakeholder, kementerian/lembaga, serta pelaku parekraf dalam mempercepat atau mengakselerasi pemulihan sektor parekraf" ujar Wishnutama.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan dukungan Kemenkeu terhadap upaya pemulihan sektor pariwisata.
Ia menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Kemenkeu sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,1 triliun khusus untuk sektor pariwisata.
Dia berharap anggaran ini dapat dimanfaatkan oleh masing-masing kementerian atau lembaga (K/L) dengan melakukan sinergi yang baik antar K/L agar dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Untuk tahun 2021, khusus untuk pariwisata dianggarkan sebesar Rp15,1 triliun ada dari berbagai macam kementerian. Yang sifatnya belanja K/L adalah Rp10 triliun, belanja non K/L hampir Rp1 triliun, dan transfer dana ke desa adalah Rp4 triliun. Dengan ini kita coba terus cari sinergi yang baik, karena dengan demikian ini akan menjadi lompatan yang baik," ujarnya. (BI/adh)