Pemda Jabar Buka Lowongan Relawan Covid-19

Kliknusae.com -  Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar membuka rekrutmen relawan medis dan nonmedis serta mengumpulkan donasi untuk penanganan COVID-19 di Jabar.

Pendaftaran relawan bisa dilakukan dengan meng-akses aplikasi  aplikasi PIKOBAR.

Sejak pendaftaran relawan dibuka 30 Maret lalu, Kepala Diskominfo Jabar Setiaji mengatakan, sudah ada kurang lebih 1.300 orang yang mendaftarkan diri untuk menjadi relawan di periode project 30 Maret hingga 29 Mei 2020.

"Dan hari ini kami sudah menugaskan beberapa orang relawan yang sudah terpilih untuk membantu kelangsungan kegiatan tes masif di Bandung," ujar Setiaji di Kota Bandung, Rabu (1/4/20).

Adapun formasi relawan medis yang dibutuhkan adalah surveilans, perawat, dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter umum, analis (laborat/analis), dan phlebotomist (pengambil spesimen).

Sementara kebutuhan relawan nonmedis terdiri dari UI/UX designer, media dan publikasi, runner, tim logistik, public health policy researcher, public policy researcher, data entry, back end developer, front end developer, hingga product manager.

Warga Jabar maupun luar Jabar yang tertarik pun bisa melihat detail tugas, kriteria relawan, metode briefing, hingga perlengkapan relawan di keterangan masing-masing formasi. Bagi teman-teman difabel, tetap bisa mendaftarkan diri di posisi yang memungkinkan.

Setiaji menambahkan, formasi relawan tersebut ditentukan sesuai kebutuhan pembuatan sistem atau aplikasi maupun kebutuhan di lapangan.

"Masih akan berkembang dari waktu ke waktu, mengingat luasnya wilayah Jawa Barat yang harus ditangani," tuturnya.

Dirinya pun berujar, dua tahap rekrutmen yakni pengisian formulir (screening) dan wawancara dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat. Nantinya, relawan yang tergabung akan mendapatkan sertifikat tanda kontribusi.

"Saat ini wabah COVID-19 menjadi sebuah permasalahan bersama, tidak hanya menjadi sebuah permasalahan di daerah apalagi Jawa Barat saja. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah pusat, daerah juga masyakarat," ucap Setiaji.

"Harapannya dengan rekrutmen ini, kami bisa mengajak masyarakat untuk bahu-membahu bersama kami untuk dapat menanggulangi wabah ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pusat Layanan Digital, Data, dan Informasi Geospasial (Jabar Digital Service/JDS) Diskominfo Jabar Agi Agung Galuh Purwa menjelaskan, saat ini phlebotomist banyak dibutuhkan untuk kegiatan tes masif sebagai upaya Jabar untuk memonitor jumlah dan persebaran COVID-19.

"Selanjutnya dokter dan perawat memegang peranan penting, apalagi jika nanti ada kebutuhan tambahan tenaga medis di fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) yang sudah ada," ucap Agi.

"Relawan nonmedis IT akan sangat kami (JDS) butuhkan ketika ke depan ada semakin banyak permintaaan untuk membuat sistem dan aplikasi untuk percepatan informasi dan pembuatan kebijakan berdasarkan data. Tim relawan nonmedis operasional akan banyak membantu untuk terlibat dalam tugas di lapangan membantu Dinkes atau institusi terkait lain," tambahnya.

Selain menjadi relawan, warga pun bisa bersinergi dan berkolaborasi bersama Pemdaprov Jabar dengan mendonasikan dana melalui https://kitabisa.com/campaign/bergeraklawancorona atau lewat aplikasi PIKOBAR https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.jabarprov.pikobar 

Adapun hingga Rabu (1/4) pukul 15:30 WIB, bantuan dana untuk Jabar Bergerak Lawan Corona! melalui aplikasi PIKOBAR dan situsweb penyedia layanan donasi tercatat berjumlah Rp288 juta dari target Rp10 miliar.

Angka tersebut didapat dari keringanan tangan 1.248 donatur. Sebelumnya, sudah dicairkan sebesar Rp169,5 juta pada Senin (30/3) untuk pembelian APD demi menunjang kebutuhan fasyankes serta pembuatan wastafel portabel di area publik.

"Lokasi fasyankes (penerima bantuan) belum ditentukan. Untuk wastafel di publik area sementara baru 10 kabupaten/kota yaitu Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Karawang, Kota Depok, Kota Cimahi, dan Kab. Sumedang. Total 50 wastafel portabel," kata Agi.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae