Pelaku dan Pengelola Wisata DIY Gelar "Reresik Wisata Jogja"

Kliknusae.com - Dalam rangka pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19), Gerakan Masyarakat Pelaku dan Pengelola Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi "Reresik Wisata Jogja". Kegiatan tersebut salah satunya digelar di Bandara Adisutjipto dan Stasiun Tugu yang merupakan pintu masuk ke Yogyakarta.

Bentuk kegiatannya dengan melakukan pembersihan antara lain di area keberangkatan, kedatangan dan ruang tunggu penumpang dengan sterilisasi penyemprotan alkohol pada kursi, pintu, meja, dan seluruh area yang sering tersentuh. Pembersihan dan penseterilan ini pun akan dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan nantinya.

Seperti dilansir laman Dinas Pariwisata DIY, gerakan "Reresik Wisata Jogja" ini dilaksanakan sebagai respon cepat atas perkembangan terbaru dan arahan Gubernur DIY agar bersih desa dilakukan di masing masing wilayah termasuk destinasi wisata.

Gerakan "Reresik Wisata Jogja" tersebut dilaksanakan selama 5 hari mulai dari Selasa (17/3/20) sampai dengan Sabtu (21/3/20) di beberapa  destinasi wisata di wilayah DIY. Destinasi wisatanya, antara lain Tebing Breksi, Penting Sari, Kampung Flory, Blue Lagoon, Taman Candi Kedulan, Kawasan Candi Banyunibo dan Tebing Banyunibo. Lalu destinasi wisata lainnya, seperti Pinussari, Seribu Batu, Lintang Sewu, Pinus Pengger, Becici, Pinus Asri, Telaga Jonge, Ngingrong, Nglanggeran, Nglinggo dan Dewa Wisata Segaji.

Adapun kegiatan bersih lingkungan ini murni diinisiasi para pelaku wisata. Sebagai implementasi dari komitmen dan kemandirian para pelaku wisata untuk mewujudkan Sapta Pesona Wisata DIY. Melalui kegiatan ini, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo berharap pesona wisata akan terangkat.

"Gerakan ini adalah bentuk guyub dan komitmen mereka, para pelaku pariwisata DIY. Saya berharap, kegiatan ini bisa berimbas ke sektor yang lain, tak hanya wisata saja. Gerakan Reresik Wisata Jogja ini akan menyasar pada fasilitas yang sering tersentuh tangan dengan memaksimalkan disinfektan," papar Singgih.

Singgih menambahkan, destinasi wisata juga wajib menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang dilengkapi dengan tissue dan tempat sampah tertutup pada akses masuk obyek wisata.

'Reresik Wisata Jogja' pun melibatkan seluruh pelaku wisata di masing-masing obyek wisata agar fokus dalam rangka pembersihan lingkungan dan perbaikan sarana wisata. Selain itu juga sebagai bentuk penyampaian pesan kepada masyarakat luas/wisatawan, bahwa dalam kurun waktu 5 hari (sepasar) ke depan, layanan wisata prima akan terganggu. Untuk itu, kepada wisatawan, diharapkan lebih bijak dalam mengatur jadwal kunjungan, setelah selesai agenda pembersihan ini selesai.***(IG)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae