Jemaah Umrah Indonesia,Begini Nasibnya Sekarang
Kliknusae.com - Alih-alih bisa segera berangkat. Nasib jemaah umrah asal Indonesia makin tak jelas akibat keputusan pemerintah Arab Saudi yang masih menutup diri. Otoritas Mekkah sejak 27 Februari 2020 melarang kedatangan jemaah dari berbagai dunia yang terpapar virus corona.
Untuk jemaah umrah asal Indonesia, banyak yang sudah sudah terlanjur memiliki visa dan tiket pesawat. Lalu, bagaimana nasib mereka.
Sekjen Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI) Ihsan Fauzi Rahman mengatakan calon jemaah umroh yang sudah memiliki visa akan diperpanjang tanpa ada biaya tambahan demi rasa kemanusiaan. Skema ini sedang diajukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Kalau misalkan dibuka bulan Maret berarti kita harus mengatur supaya yang kemarin jemaah tertunda itu visanya berlakunya kan satu bulan, nanti visanya itu akan expired sekitar 25 Maret. Jadi setelah lewat itu visanya expired. Jadi bukan hangus ya, ini kita ajukan supaya ada tambahan validitas waktunya atau re-entry ulang tanpa biaya. Ini sedang diajukan Kemenlu," kata Ihsan, Jumat (13/3/2020).
Sama halnya untuk tiket pesawat, juga ada perpanjangan waktu 6-12 bulan.
"Dari maskapai alhamdulillah tidak menghanguskan biaya, hanya saja di reschedule dikasih waktu 6-12 bulan," ujarnya.
Ihsan menjelaskan, masing-masing biro travel melobi jemaahnya agar tidak sampai meminta pengembalian dana (refund). Yang sudah memiliki visa pun dikatakannya tidak bisa melakukan refund.
"Jadi hari ini yang travel lakukan adalah melobi reschedule kepada jemaah sampai Desember 2020 supaya ada rencana keberangkatan yang lebih nyaman. Nggak ada (refund) karena yang biasanya sudah keluar (visa) itu nggak ada yang bisa di refund. Dari Saudi kemarin sempat keluar edaran bahwa biaya visa yang sudah keluar tidak bisa di refund," sebutnya.
Jika Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu umroh, jemaah yang akan didahulukan berangkat yakni yang sudah memiliki visa. Sedangkan sisanya dilakukan secara berkala sampai Desember 2020.
"Kalau umroh dibuka sampai akhir syawal itu pertengahan Juni. Jadi awal tuh masih buka. Setelah pertengahan Juni tutup untuk haji sampai Agustus akhir, nanti September buka lagi. Kalau bukanya akhir Maret maka yang didahulukan yang visanya sudah keluar. Baru yang sisanya akan diberangkatkan berkala," terangnya.
Sementara itu Kementerian Agama RI terus berupaya untuk bisa memulangkan jemaah umrah asal Indonesia yang masih bertahan di Arab Saudi. Mereka direncanakan akan dipulangkan ke Indonesia pada Minggu (15/3/2020).
"Sekarang jemaah umrah di Saudi masih ada beberapa. Kita harapkan tanggal 15 Maret ini selesai semuanya dan pulang ke Indonesia," kata Menteri Agama Fachrul Razi saat kunjungan kerja ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Kamis (12/3/2020).
Untuk sementara waktu, Kementerian Agama telah menutup aplikasi pendaftaran umrah Siskopatuh atau Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus terhitung sejak hari ini, Kamis (12/3/2020).
"Saya sarankan supaya pendaftaran tidak dibuka dulu. Nanti menumpuk terlalu banyak," ujar Fachrul.
Secara teknis pihaknya belum bisa memastikan hingga kapan aplikasi tersebut akan ditutup.
Kementerian Agama terus berkomunikasi dengan Arab Saudi terkait kebijakan pelarangan penerbitan visa umrah untuk WNI.
"Kita selalu berkomunikasi dengan Arab Saudi, tetapi belum ada keputusan, dan belum ada pembatalan. Kita siap-siap saja," tutupnya.
(adh/*)