Gerak Cepat Dinas Pariwisata DIY Undang Wisatawan Pasca Virus Corona
Kliknusae.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendikler bahwa Kota Gudeg tersebut aman dan siap dikunjungi wisatawan dengan produk wisata yang prima.
Pernyataan ini didasari atas laporan dari Dinas Kesehatan DIY bahwa sampai saat ini belum ada warga atau wisatawan di Yogyakarta yang dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19).
Gerak cepat Dinas Pariwisata DIY ini pun diimplementasikan dengan menyiapkan segala fasilitas pendukung agar wisatawan nyaman datang ke Yogyakarta.
"Kami juga menyiapkan fasilitas kesehatan disertai dengan SDM kesehatan yang professional di 4 (empat) rumah sakit rujukan,74 rumah sakit lainnya dan 121 puskesmas untuk mengantisipasi jika diperlukan penanganan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja dalam keterangan pers yang diterima Kliknusae.com,Selasa (10/3/2020).
Lebih lanjut untuk pencegahan persebaran virus corona,Gubernur DIY telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 2/INSTTR/2020 tentang peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Disease (Covid-19).
Surat ini kemudian juga dilanjuti dengan surat edaran Kepala Dinas Pariwisata DIY Nomor 188/01928 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Virus Corona.
"Kami minta industri dan destinasi wisata untuk memastikan adanya fasilitas cuti tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Disamping itu juga memastikan pembersihan secara berkala pada fasilitas umum seperti destinasi wisata,bandara,terminal,stasiun,hotel,restoran,desa dan kampung wisata," jelas Singgih.
Dinas Pariwisata telah menyiapkan destinasi yang prima, baik dengan daya tarik budaya, alam, MICE, dan industri kreatif serta 283 event unggulan dan 21 ikon event.
Kampanye tersebut dijelaskan Singgih melalui poster yang ditempel di tempat-tempat strategis.
Ia datang dengan membawa hand sanitizer dan sabun cair yang juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.
"Poster itu berisi penjelasan mengenai COVID-19 itu apa dan cara pencegahannya seperti apa. Biar tidak panik. Ini yang harus dilakukan di destinasi agar aware. Lalu kalau tidak sakit tidak perlu memakai masker karena membuat takut. Ada juga nomor hotline COVID-19 juga tertempel di sana," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa dirinya telah mengeluarkan instruksi gubernur dengan harapan agar masyarakat bisa menjaga diri dnegan menerapkan hidup bersih dan sehat.
"Instruksi atau ajakan apapun hanya harapan, yang penting dirinya sendiri punya kesadaran. Saya mohon warga Yogya disiplin diri dan menjaga kondisinya, sehat itu yang penting. COVID-19 ini di negara lain juga makin banyak. Bukan menakuti, tapi kalau dirinya sendiri bisa menjaga diri kan baik," bebernya.
Terkait imbas di sektor pariwisata, Sultan nengatakan sejauh ini wisata domestik tidak ada masalah.
Sementara untuk wisatawan internasional ada dua kemungkinan dia membatalkan perjalanan, yakni karena rasa khawatir atau karena tidak mendapatkan akses masuk ke negara tempat pesawat transit.
"Ada yang bingung mau lewat mana karena harus transit di Singapura, lalu Jakarta ke Yogya. Tapi Singapura close, Malaysia close, Korea selatan close, tur arep lewat ngendi," ungkapnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, akan membuta wisatawan asing tidak ada pilihan lain.
"Mereka lebih baik stay, perjalanan akan makin memakan waktu. Harapan saya temen-temen travel maupun hotel lebih baik untuk lokal. Toh penerbangan juga dapet korting 30 persen. Selama ini kita bicara 80 persen lokal dan 20 persen asing. Beda dengan Bali 80 persen asing dan 20 persen lokal," tuturnya.
Terkait dampak ekonomi, Sultan belum bisa memberikan penilaian karena semua tidak lepas dari kebijakan pemerintah pusat.
(adh)