Sejarah, Pemilihan Ketua PHRI Jabar Berjalan Demokratis
Kliknusae.com - Rangkaian panjang suksesi kepemimpinan di Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI Jawa Barat) selesai sudah. Meski sedikit merubah paragdima dari musyawarah menjadi forum demokrasi (voting), namun tak mengurangi esensi dari semangat rumah bagi para pemilik hotel dan restoran ini untuk saling menguatkan.
Berbeda dengan periode-periode sebelumnya, pemilihan Ketua PHRI Jawa Barat kali ini penuh dengan dinamika.
Keinginan kuat para anggota dan pengurus Badan Pengurus Cabang (BPC) di 24 kabupaten/kota untuk tidak hanya duduk dan menata rutinitas program kerja tergambar pada saat memutuskan; siapa figure mana yang tepat untuk melanjutkan kepengurusan masa bhakti 2020-2025.
Munculnya sosok Gabryel Alexander Etwori (Ketua BPC PHRI Karawang) mengisyaratkan PHRI sedang menuju lompatan besar ke depan bahwa kalangan muda harus mulai berani tampil meneruskan pencapaian yang telah dilakukan pendahulunya.
Namun demikian, jika kesempatan itu belum berpihak saat ini, harus menjadi pembelajaran kedepan bahwa memimpin organisasi dibutuhkan kesiapan yang matang.Sementara itu figur Herman Muchtar sendiri tak perlu diragukan dalam membesarkan PHRI. Melalui tangan dinginnya ia berhasil menata PHRI,tidak saja dalam hal penguatan system organisasi (pembinaan), namun juga akhirnya mampu mewujudkan keinginan seluruh anggota untuk memiliki gedung sekretariat yang refresentatif.
Tujuan akhir itu kini telah tercapai. Jauh sebelum mimpi itu menjadi kenyataan, penyandang DAN 7 Karateka INKANAS ini telah menyisir strukrural organik untuk memberikan estafet kepemimpinan. Sayangnya, tak satu pun yang bersedia maju, dengan berbagai pertimbangan dan alasan.
Tak patah semangat,pria kelahiran Kerinci 4 Juli 1951, memutuskan roadshow ke BPC-BPC se-Jawa Barat untuk menyakinkan saatnya kaum muda berani tampil di tingkat Provinsi.
Ia juga meng-garansi akan terus mendampingi selama periodesasi kepengurusan berlangsung."Seharusnya yang berdiri disini Pak Heri Hermanie. Kenapa ke saya lagi. Saudara-saudara harus berani maju. Apa yang harus ditakuti dalam memimpin organisasi. Terbukti, saudara-saudara juga berhasil memimpin PHRI di daerah," kata Herman Muchtar dihadapan peserta sidang pleno Musda IXXX PHRI di The Papandayan Hotel,Kamis malam (16/01/2020).
Herman pun menceritakan bagaimana dirinya mendorong Wakil Ketua PHRI Jawa Barat Heri Hermanie sejak memasuki periode 2015-2020. Namun karena terkait aturan perusahan, yang bersangkutan menyatakan tidak bersedia.
Begitu pun memasuki, periode 2020-2025 dorongan itu kembali disampaikan agar kali ini siap meneruskan tampuk kepemimpinan. Lagi-lagi Heri Hermanie-yang juga Direktur Sari Ater Hotel & Restoran ini menolak dicalonkan.
"Padahal, seluruh DPC PHRI Kota/Kabupaten sudah sepakat. Tinggal ketuk palu saja sebetulnya. Karena itu, saya kembalikan ke forum sidang pleno. Karena yang muncul dua nama, ya harus dipilih salah satu kan," tambah Herman.Sebelum mengakhiri sambutan singkatnya,Herman kembali mengingatkan agar peserta sidang pleno berani melangkah maju dan melanjutkan tampuk kepemimpinannya.
Sejenak seisi ruangan sidang sempat terlihat sunyi dan setelah itu tepuk tangan pun memecah keheningan.
Sesuai dengan tata tertib yang telah disepakati, pimpinan sidang Satyawan Hambari-didampingi tiga anggota sidang akhirnya melanjutkan proses pemilihan melalui system voting.
Hasilnya, Herman Muchtar memperoleh 17 suara dan Gabryel Alexander Etwori 4 suara. Suasana sidang yang sempat tegang akhirnya mencair. Gabryel langsung mengampiri Herman Muchtar yang duduk tak jauh dari dirinya, mencium tangan serta memeluk pria yang genap berusia 69 tahun itu.
Semua peserta yang hadir sepakat mendukung penuh kepemimpinan Herman Muchtar sampai 2025 mendatang.
(adh)