Dapat Duit 23 Triliun Dari Donald Trump, Kawasan Wisata Lido Segera Berdiri

Kliknusae.com - Pembangunan taman bermain (theme park) berskala internasional di Lido,Jawa Barat tampaknya kembali  "ngacir". Ini setelah perusahaan milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, yakni PT MNC Land Tbk kembali mendapat suntikan dana segar dari Donald John Trump Junior.

Proyek ini sempat mandek karena terkendala pendanaan. Padahal proyek ini disebut-sebut bakal menjadi theme park terbesar di Asia Tenggara.

Seperti disampaikan Wakil Direktur Utama MNC Land Adrian Budi Utama mengatakan, nantinya taman bermain tersebut akan dinamai MNC Park.

"(MNC Park) ini dua kali lebih besar dari Universal Studios Singapura. (Luas) areanya 50 hektar," ujar Adrian di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Adrian menambahkan, penbangunan MNC Park tersebut saat ini tengah berlangsung. Saat ini sedang dikerjakan pembangunan drainasenya.

"Kita harapkan 3,5 tahun jadi. Kira-kira 2022 akhir atau 2023 awal," kata Adrian.

Menurut Adrian, pembangunan taman ini akan memakan dana hingga 500 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 7 triliun.

"Sekelas Disneyland tapi tidak (operatornya Disney). Yang desain dari Amerika, yang biasa desain theme park internasional," ucap dia.

https://www.instagram.com/p/B1GJD9YAPSX/

Belakangan proyek kian benderang, setelah terjadi pertemuan putra sulung Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump Junior dengan bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.

Keduanya sepakat bekerjasama menggarap bisnis properti mewah di Lido, Bogor dan Bali dengan investasi tembus US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Hingga saat ini, skema pendanaan tersebut berasal dari kas internal perusahaan. Ke depannya, proyek ini juga akan menghimpun pendanaan dari bank lokal.

Hary Tanoe juga menegaskan pendanaan untuk proyek tersebut juga tidak mengandalkan dari investor China.

"Tidak ada pendanaan dari China," ungkap Hary Tanoe, saat menjelaskan kepada awak media di MNC Tower bersama Donald John Trump Junior, Selasa (13/8/2019).

Hary Tanoe menjelaskan, proyek ini murni bisnis dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan politik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dia menjelaskan, proyek ini akan menggarap properti mewah di dua kawasan strategis, yaitu di Lido (Bogor) dan Bali yang berlokasi dekat dengan Tanah Lot bertajuk Trump Residences Bali seluas 102 hektare dan Trump Residences Lido seluas 350 hektare, resor dan hunian ultra mewah yang terintegrasi.

"Ini murni bisnis, tidak ada hubungan dengan pemerintahan Presiden Trump," jelasnya lagi.

Dipilihnya Lido, kata HT, karena lokasi tersebut cukup strategis, diapit oleh tiga provinsi besar, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari Jakarta.

Kawasan ini akan sangat diuntungkan dengan hadirnya kereta cepat Jakarta Bandung dan rampungnya ruas tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi).

Dalam kesempatan yang sama, Donald John Trump Junior mengatakan, dipilihnya Bali untuk mengembangkan proyek ini karena Bali adalah satu tujuan pariwisata terbesar di dunia.

Dia juga menegaskan, proyek ini tak terkait sama sekali dari dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China, sehingga harus merelokasi bisnis properti. Indonesia dipilih karena memiliki potensi yang cukup besar.

"Tidak ada kaitannya sama sekali dengan perang dagang, zero influence," kata Donald John Trump Junior yang juga menjabat Executive Vice President The Trump Organization tersebut.

Bukan kali ini saja kedekatan keluarga Trump dengan HT. Medio Juni lalu, perusahaan keluarga milik keluarga Presiden AS, Donald Trump menjual salah satu propertinya di Beverly Hills, California, Los Angeles kepada konglomerat Hary Tanoe.

Properti mewah itu dilego sebesar 13,5 juta US$ atau setara Rp 193,32 miliar dengan asumsi kurs Rupiah 14.320 per US$.

(adh/cnbc)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya