Lembaga Sensor Film Sebut Film Vina Tidak Ada Masalah, Tak Perlu Ditarik

Pernyataan Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia, Rommy Fibri Hardiyanto, Kamis 30 mei 2024, terkait film Vina

KLIKNUSAE.com - Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia memandang film Vina yang belakangan menjadi viral secara konten sudah tidak ada masalah.

“Untuk film Vina, LSF sudah memberikan keputusan klasifikasi untuk 17 tahun ke atas atau dewasa. Artinya, LSF melihat film ini secara konten sudah tidak ada masalah, clear,” kata Ketua LSF Rommy Fibri Hardiyanto ketika ditemui Kliknusae.com di Universitas Muhammadiya, Jalan Soekarno Hattano 752, Kota Bandung, Kamis 30 Mei 2024.

Menurut Rommy, kalau pun ada laporan ke Bareskim Mabes Polri itu merupakan hak warga negara Indonesia yang sudah diatur oleh konstitusi.

“Semua warga negara kan boleh, mau laporan, kritik, masukan maupun apapun itu boleh. Silahkan saja menafsirkan sendiri,” jawabnya.

BACA JUGA: Lewat Festival Film Bulanan Bandung, Ajak Sineas Masuk Industri Perfilman

“Kalau kemudian LSF ditanya, apakah  ini sudah clear sebagai sebuah film, tontonan iya. D dan film ini juga sudah disampaikan ada bumbu fiksinya,” tambah Rommy—yang hadir di Unversitas Muhammadiyah untuk menantangani MoU dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (APIK PTMA) 2024.

Bukan Kategori Dokumenter

Ditegaskan Rommy, bahwa film Vina bukanlah kategori film dokumenter murni. Tapi lebih kepada film fiksi yang didalamnya ada dramatisasi, dramaturgi yang dibangun menjadi sebuah film fiksi.

“Oleh sebab itu, LFF melihat tidak ada masalah di film ini (Vina),” ulangnya.

BACA JUGA: SBY Muncul di Film The Tomorrow War, Bagaimana Ceritanya?

Sebagai produk budaya, film Vina dianggap oleh LSF aman-aman saja.

Menyinggung adanya flyer dalam promosi tersebut yang menyebutkan sebagai film yang diangkat dari kisah nyata, Rommy menyatakan hal serupa juga banyak dilakukan oleh film-film lain.

“Film yang diambil dari kisah nyata gak cuma Vina lho, saya gak sebut judul-judulnya yang lain nanti dikira mempromosikan. Tapi Anda search sendiri, banyak lho ya,” ujarnya.

Rommy juga menyatakan bahwa pihaknya tidak ada rencana untuk menarik film tersebut dari peredaran, meski ada beberapa komentar bahwa film tersebut dianggal menggiring opini masyarakat.

“Siapa yang menggiring opini siapa. Yang komentar? Yang memberikan pendapat? Kan filmnya (Vina) gak, dalam film itu ngomong ini dari inspirasi (kesurupan), kemudian direkam. Lalu karena dianggap menarik dan bagus, dijadikan film. Nah, terus apa yang dibilang bikin gaduh,” tandasnya. ***

Share this Post:

Berita Lainnya