Cerita Abah Saleem, Pakai Jeep Willys 1953 Dari Kupang ke Sari Ater Subang
KLIKNUSAE.com - Jeep Willys, sebuah ikon bersejarah yang tak lekang oleh waktu. Pernah menjadi tunggangan kokoh tentara Amerika selama Perang Dunia II.
Mobil tua jenis ini, kini menjadi incaran kolektor otomotif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dan, salah satu yang menjadi pengagum “fanatic” Jeep Willys adalah, Abah Saleem (53) asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Baru-baru ini ia melakukan petualangan yang mengesankan bersama Jeep Willys produksi tahun 1953 kesayangannya.
Perjalanan solo yang ia jalani membawanya melintasi jalur Kupang-Larantuka-Bali. Dari Bali kemudian menyeberang ke Surabaya, untuk melanjutkan perjalanan ke Sari Ater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
BACA JUGA: Aksi Spektakuler Jeep Legendaris di Sari Ater, Dari PD II Sampai Rubicon Terbaru
Saleem datang ke tempat rekreasi pemandian air panas alami ini, dalam rangka menghadiri Jambore Nasional Jeep American XI 2023. Ia datang bersama komunitas “Malang Willys Club” .
“Selama ini saya memang sudah sering berkomunikasi dengan temen-teman di Malang. Dan, untuk event Jamnas ini, saya di ajak mereka. Kebetulan, saya sendiri kan belum tau jalan ke sini (Sari Ater),” kata Saleem dalam obrolan khusus dengan Kliknusae.com, di Campervan Park, venue Jamnas 2023, lalu.
Saleem sendiri, selama ini bergabung dengan Komunitas Jeep Kupang (Kojeek).
“Saya sudah ikut Jamnas seperti ini sebanyak 3 kali. Terakhir yang di Ubud Bali. Tapi, jujur yang sekarang ini, luar biasa tempat, indah,” kata Saleem.
BACA JUGA: Jeep Willys, Melintasi Jejak Sejarah di Jamnas American Jeep XI 2023 Sari Ater
Di Bawa ke Kantor Polisi
Bagi Saleem, hidup bersama Jeep Willys sudah menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan. Dirinya, ingin selalu bersama tunggangannya itu hingga akhir hayat.Ingin selalu “menghidupkan” mobilnya (Jeep) sambi sambil bertemu teman-teman pecinta Jeep Willys di berbagai daerah.
“Saya gak punya misi khusus, perjalanan ini muncul semata-mata, karena saya ingin bertemu kawan-kawan," katanya.
Banyak kisah yang dialami Saleem selama dalam perjalanan menggunakan Jeep tuanya itu. Diteriaki anak-anak dan ibu-ibu yang ingin foto bersama dengannya.
BACA JUGA: Ketua IMI Bali Kagumi Venue Jambore Nasional Jeep Sari Ater
Bahkan, dirinya juga pernah diberhentikan oleh polisi.
“Mereka menghentikan saya. Kemudian diajak untuk masuk kantor polisi. Saya sempat bingung juga, salah apa? Tiba-tiba, seorang perwira muncul. Dia tanya, apakah mobilnya akan dijual,” ungkap Saleem, sambil tertawa kecil mengenang peristiwa lucu itu.
Saleem menceritakan, bagaimana ia terjun mencintai mobil tua. Hobinya tersebut karena terinspirasi oleh orangtuanya, yang merupakan pemilik bengkel Willys pertama di Nusa Tenggara Timur.
“Nama bengkel Jeep ayah saya itu, Senyum. Sejak saya lahir, orang tua sudah berkecimpung di bengkel mobil Jeep,” akunya.
BACA JUGA: Pelaku Usaha Pariwisata Likupang Ikuti Sertifikasi SNI 9042:2021, Ini Keuntungannya
Semasa hidupnya, orang tua Saleem berpesan agar dirinya tidak udsah membeli mobil baru. Tetapi beli mobil Jeep saja.
“Karena, kalau kamu nanti pakai Jeep akan dikenal semua orang,” ujar Saleem menirukan pesan orang tuanya.
Dan itu, terbukti saat ini. Dengan Jeep tua keluaran tahun 1953, ia benyak berkenalan dengan semua komunitas Jeep di tanah air.
“Kalau kalian tanya nama saya, pasti mereka kenal. Apalagi di komunitas Jeep asal Malang, Surabaya semua kenal saya,” tandasnya.
BACA JUGA: Membangun Sektor Pariwisata NTT Perlu Kolaborasi Dengan PHRI
Beli Rongsokan Jeep Seharga Rp 300 Ribu
Saleem membeli mobil Jeep Willys ’53 pada tahun 1980 dengan harga Rp. 300 ribu, berupa rongsokan.
“Kemudian saya benahi pelan-pelan sehingga pada tahun 1985, saya sudah benar-benar menyatuh dengan mobil ini,” ujarnya sambal menujuk mobil Jeep-nya yang diparkir bersama deretan Willys, lainnya.
“Alhamdulillah, sampai sekarang gak rewel. Beberapa waktu lalu, kami berlima melakukan perjalanan ke ke Kawasan Dieng, Wonosobo. Mobil yang lain sudah di modifikasi dengan mesin Kijang. Tapi mobil saya masih bisa mengimbangi, tidak mogok dan bermasalah,” paparnya.
Sebagai pesan akhir kepada pemilik mobil klasik, khususnya Jeep Willys di Indonesia, Saleem menyampaikan pesan bijak; Jika Anda merawat mobil tua (Jeep) dengan baik, maka jangan pernah takut melakukan perjalanan jauh.
“Perhatikan oli dan perapian. Dan, jangan lupa bawa semua keperluan selama perjalanan. Di mobil say aitu lengkap. Ada gurindam, bor, las hingga cadangan mesin,” pungkasnya.