Tingkat Keterisian Kamar Hotel Naik Tinggi Dibanding Tahun Lalu

KLIKNUSAE.com  - Tingkat keterisian kamar hotel (okupansi) naik tinggi dibanding tahun lalu meski pemerintah menghapus cuti bersama.

Di Bali, sebagai barometer pariwisata Indonesia juga mencatat rata-rata okupansi kamar hotel secara regional Bali pada liburan Natal 2021 mencapai 55 persen.

Pertumbuhan ini pun mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Ia mengapresiasi atas antusiasme masyarakat berlibur di masa Natal dan Tahun Baru (nataru) 2021/2022. Sehingga berdampak positif terhadap kebangkitan ekonomi dalam negeri.

BACA JUGA: PHRI Subang Berharap AKAR Bisa Menumbuhkan Potensi Kuliner

Ia menilai masyarakat sudah mulai berani melakukan perjalanan wisata sepanjang tahun 2021.

Hal ini tidak lain karena disebabkan terkendalinya pandemi COVID-19. Termasuk, program perluasan vaksinasi di berbagai penjuru Indonesia.

Tetap Waspadai Varian Omicron

“Namun, kita harus tetap waspada terhadap varian baru Omicron yang menyebar lebih masif,” kata dia dalam keterangan Weekly Press Briefing, Jakarta, Senin 3 Januari 2022.

Meski belum terdapat hitungan pasti, ia memprediksi momen nataru tahun 2021/2022 lebih baik dibandingkan tahun 2020/2021.

BACA JUGA: Menko Luhut Sebut Hotel Penuh, Tanda Kebangkitan Ekonomi

Sepanjang nataru, tempat wisata seperti Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara mencapai 18 ribu kunjungan pada Sabtu (25/12) yang lalu.

Adapun pada Sabtu (1/1), ada 9 ribu pengunjung di kawasan tersebut.

Di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur, dilaporkan jumlah kunjungan mencapai 14 ribu pengunjung pada Minggu (26/12) dan 16.137 ribu orang pada Minggu (2/1).

Selain itu, di Taman Margasatwa Ragunan tercatat 17.866 ribu pengunjung pada Sabtu (1/1) dan 16.909 ribu orang pada Minggu (2/1).

BACA JUGA: Tingkat Hunian Kamar Hotel di Bogor dan Bandung Bergerak Positif

“Begitu pula di Bali. Meski jumlah turis asing masih sangat sedikit, wisatawan domestik semakin ramai berdatangan ke Bali,” kata dia.

Berdasarkan pernyataan Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I, Taufan Yudhistira, jumlah keberangkatan penumpang saat arus balik pada Sabtu (1/1) sebanyak 11.271 orang yang diangkut dengan 81 penerbangan.

Dengan berakhirnya masa liburan akhir tahun, diprediksi jumlah keberangkatan akan meningkat hingga kisaran 15 ribu lebih penumpang yang akan meninggalkan Bali.

BACA JUGA: Keterisian Kamar Hotel di Kota Bogor Bertumbuh Diatas 80 Persen

Untuk okupansi hotel, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan tingkat keterisian kamar hotel saat malam pergantian tahun baru secara nasional mengalami kenaiikan, meski tak merata.

Tingkat keterisian tetap lebih tinggi dari pada tahun lalu meski pemerintah menghapus cuti bersama.

Okupansi Hotel Bisa Mencapai Target 5-10 Persen

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran memperkirakan tingkat okupansi pada akhir tahun secara nasional bisa mencapai target kenaikan 5-10 persen.

BACA JUGA: Hotel Di Jogja Masih Banyak Yang Belum Terima QR Code PeduliLindungi

“Tahun lalu, rata-rata keterisian hotel pada Desember hanya di kisaran 40 sampai 50 persen,” ujar Sandiaga.

Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah (BPD) PHRI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengemukakan, rata-rata tingkat hunian (okupansi) kamar hotel secara regional Bali pada liburan Natal 2021 mencapai 55 persen.

“95 persen yang memenuhi okupansi adalah wisatawan nusantara,” ucap Menparekraf.

***

Sumber: Antaranews

Share this Post: