Persatuan Insinyur Indonesia Siap dampingi Pelaku Wisata
KLIKNUSAE.com - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Yogyakarta bakal menyiapkan program pendampingan pelaku sektor pariwisata.
Misi ini tidak lain untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Ini adalah komitmen insinyur DIY untuk memberikan pengaruh positif di lingkungan DIY, sehingga perlu adanya kontribusi yang nyata," kata Ketua PII DIY Tribudi Utama dalam acara "Jagongan Jogja Seri 1" di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu 4 Desember 2021.
BACA JUGA: Naik Super Jet Jakarta-Yogyakarta Ongkosnya Hanya Rp 367 Ribu
Sektor wisata, kata dia, menjadi andalan DIY untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19.
Menurut Tribudi, pendampingan sektor wisata meliputi sektor akomodasi, makanan, dan perjalanan.
Kawasan Wisata Gunung Kidul dan Kulon Progo
"Kami harus mengatur langkah konkret bagaimana mengembangkan destinasi wisata khususnya di daerah Gunung Kidul dan Kulon Progo pada pasca pandemi," kata dia.
BACA JUGA: Pemkab Garut Ingin Bangun Destinasi Sungai Seperti di Yogyakarta
Tribudi menyampaikan bahwa alasan sektor wisata dijadikan target pendampingan oleh PII, selain faktor dampak pandemi juga selaras dengan visi pembangunan DIY pada 2025.
"Profesi insinyur hadir sebagai pemecah masalah dan dapat memberikan solusi dalam berbagai bidang," katanya.
Ia mencontohkan, pada bidang teknik industri, misalnya, dituntut tidak hanya memahami sisi teknikal tetapi juga sisi manajemen dari suatu industri. Termasuk diantaranya adalah industri pariwisata.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kulonprogo Triyono menyatakan pertumbuhan ekonomi DIY di masa pandemi mengalami penurunan drastis yaitu -2,69 persen.
BACA JUGA: KRL Yogyakarta-Solo Sediakan 20 Rute Perjalanan Selama Libur Lebaran
"Pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo pada tahun 2020 sebesar -4,06 persen. Jauh lebih rendah dibanding realisasi tahun 2019 sebesar 13,49 persen," paparnya.
"Perkembangan ini sejalan dengan perekonomian nasional yang juga terkontraksi sebesar 2,07 persen pada tahun 2020 dan pertumbuhan ekonomi DIY sebesar -2,69 persen,” lanjutnya.
Triyono juga menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 berdampak luar biasa sehingga memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat Kulonprogo hingga tergolong status jatuh miskin.
"Kelemahan perekonomian ini kemudian kami coba untuk mencari peluang dari pengembangan dan pembangunan Bandara Yogyakarta International Airport untuk meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya melalui sektor wisata," kata dia.
***
Sumber: Antaranews