Kehadiran DPW Gekrafs Jangan Menjadi Gerakan Eksklusif, Ini Pesan Sandiaga

KLIKNUSAE.com  - Kehadiran DPW Gekrafs atau Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional di Provinsi Banten diharapkan tak menjadi gerakan eksklusif.

Tetapi, harus menjadi gerakan kolaboratif.

“Saya menitipkan kepada Gekrafs Banten yaitu pertama inovasi. Kedua adalah adaptasi, di tengah pandemi ini kita harus melakukan adaptasi, dan (dapat) berkolaborasi lintas sector,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu 4 Desember 2021.

Menurutnya, siapa pun perlu  dirangkul untuk memajukan sektor ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja yang lebih luas.

BACA JUGA: PHRI Banten Sebut Sanksi Kemenparekraf Kurang Tepat, Soal HTM Mahal

Sebagai Ketua Dewan Pembina Gekrafs, diharapkan pula kehadiran DPW di Banten dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku industri kreatif Banten dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Saat ini, lanjutnya sektor ekonomi kreatif (ekraf) merupakan kontributor terbesar nomor dua di Indonesia.

Indonesia Peringkat 3 Kontribusi Ekraf

Indonesia disebut menduduki peringkat tiga dunia dengan kontribusi ekraf hingga Rp1,100 triliun, setelah Amerika dengan industri perfilman Hollywood dan Korea Selatan dengan industri musik K-Pop.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa ada tiga subsektor utama yang tengah berkembang, yaitu sektor kuliner, kriya dan fesyen.

BACA JUGA: Foto: Sandiaga Mengunjungi Banten, Bangkitkan Tanjung Lesung

Selain itu, ada subsektor lain yang juga menjadi lokomotif seperti subsektor televisi dan radio, subsektor game, aplikasi, serta pengembangan permainan.

Karenanya, Menparekraf berharap pengurus Gekrafs Banten dapat menjalankan amanah dengan baik serta selalu berdaya, bersinergi dan berjuang.

Ketua Umum Gekrafs Kawendra Lukistian menuturkan, dengan dilantiknya pengurus Gekrafs Banten menjadi tantangan untuk bisa bekerja secara optimal.

BACA JUGA: Permukiman Suku Batak Toba Masuk Geosite UNESCO, Sandiaga Perintahkan Dijaga

Denan cara ini, kelak  dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama bagi para pelaku ekraf.

“Saya yakin ekonomi kreatif di Indonesia kelak akan menjadi pusat peradaban ekonomi kreatif dunia, untuk itu kita perlu yang namanya kolaborasi yang kuat dengan semua pihak,” ujarnya.

“Membangun ekosistem ekonomi kreatif itu tidaklah mudah, dan belum tentu ketika ekosistem ekraf sudah maksimal kita yang merasakan, tapi setidaknya kita meninggalkan legacy bagi generasi setelah kita,” tutupnya. *

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya