Bupati Sumedang Siap Menjadi Pemandu Wisata, Buka Peluang Investasi

KLIKNUSAE.com – Bupati Sumedang, Jawa Barat Dony Ahmad Munir menyatakan bahwa pihaknya membuka seluas-luasnya bagi investasi di sektor pariwisata.

Sumedang memiliki potensi wisata alam yang bisa dikelola menjadi destinasi unggulan. Disamping, itu ada beberapa aset pemerintah yang juga bisa dikerjasamakan.

“Saya siap menjadi pemandu wisata. Silahkan, mau melihat destinasi yang mana. Sekira cocok, bisa kita bicarakan lebih lanjut, untuk secara bersama-sama membangun objek wisata di Sumedang,” kata Dony, saat menerima rombongan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (DPD PUTRI) Jawa Barat yang dipimpin Heni Smith, Rabu 6 Oktober 2021 di kediaman dinasnya.

BACA JUGA: Gubernur RK Sebut Pengembangan Pariwisata Jatigede Sebagai Kompensasi

Bupati Sumedang Dony, mengapreasi kehadiran asosiasi PUTRI yang secara tidak langsung turut membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Dalam kesempatan tersebut, Dony, banyak berdiskusi terkait upaya Kabupaten Sumedang melakukan percepatan pengembangan kawasan wisata.

Selain Heni Smith juga hadir Ketua I DPD PUTRI Herrie Hermanie Soewarma—yang juga owner Sari Ater.

Menurut Dony, karena masih masuk dalam wilayah aglomerasi Bandung Raya, maka dalam mengambil kebijakan di sektor parih wisata masih pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

BACA JUGA: Pangsa Pasar Pariwisata Masih Sangat Terbuka, Kuncinya Inovasi

Saah satunya, Kabupaten Sumedang sudah diperbolehkan untuk melakukan uji coba pembukaan tempat wisata.

"Wisata Sumedang sudah mulai uji coba sesuai dengan Inmendagri yang memang memperbolehkan untuk uji coba pembukaan tempat wisata," ujarnya.

Dony menuturkan, peluang uji coba tersebut harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh seluruh pelaku pariwisata di Kabupaten Sumedang.

"Kesempatan ini harus betul-betul dimanfaatkan oleh para pelaku pariwisata dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

BACA JUGA: Command Center Sumedang Wajah Digital West Java, Terbaik di Jabar

Ia pun meminta supaya pelaku pariwisata benar-benar memperhatkan kesiapan protokol kesehatannya.

Penerapan Aplikasi PeduliLindungi

“Saya juga minta aplikasi PeduliLindungi-nya benar-benar diterapkan. Termasuk, untuk pembayaran sudah harus memulai dengan system non-tunai melalui QRIS misalnya, jadi meminimalisasi interaksi secara langsung," tandasnya.

Dony menyebutkan, pengelola pariwisata di Sumedang juga harus benar-benar memerhatikan kebersihan di sekitar lokasi wisata.

"Utamanya itu toiletnya harus benar-benar bersih, lingkungannya juga harus bersih, mushalanya juga bersih," sebut Dony.

Sementara itu, Ketua DPC Putri Kabupaten Sumedang Arief Respati mengatakan, dalam menghadapi uji coba pembukaan tempat wisata, para pelaku wisata sebelumnya telah melakukan pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSE.

BACA JUGA: Sumedang Segera Miliki Landmark Pariwisata Terbaik di Jawa Barat

"Di Inmendagri itu, PPKM level 3 bisa membuka usaha wisata asal sudah memiliki sertifikat CHSE. Dan alhamdulillah, pelaku wisata di Sumedang sudah banyak yang lulus (CHSE) jadi bisa membuka tempat wisatanya," ujar Arief.

Arief menuturkan, pelaku wisata di Sumedang juga berkomitmen untuk mengikuti seluruh ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

"Mulai dari patuh protokol kesehatan, adanya aplikasi Peduli Lindungi, dan membatasi interaksi secara langsung dengan pengunjung melalui transaksi online," kata Arief.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya