Arab Saudi Akan Membuka Kembali Akses Jemaah Umrah Yang Divaksinasi

KLIKNUSAE.com - Arab Saudi akan membuka akses bagi wisatawan mancanegara yang telah menerima vaksin, khususnya yang ingin melakukan umrah.

Melansir dari Saudi Press Agency (SPA). Hampir 18 bulan setelah menutup perbatasannya untuk memerangi virus corona, Arab Saudi mulai hari ini akan membuka gerbang wisata terkait permintaan akses ibadah umrah dari berbagai negara.

Umrah dapat dilakukan kapan saja, tidak seperti haji tahunan. Pandemi Covid-19 sangat mengganggu kedua ziarah, yang biasanya merupakan penghasil pendapatan utama bagi kerajaan yang menghasilkan gabungan $ 12 miliar per tahun.

Sebelum pengumuman hari Minggu, jemaah yang diperbolehkan masuk harus sudah menerima vaksin.

Para pengunjung harus sudah melakukan vaksinasi yang diakui seperti; Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Moderna atau Johnson & Johnson.

Bulan lalu hanya sekitar 60.000 penduduk yang disuntik dan diizinkan untuk mengambil bagian dalam bentuk haji yang diperkecil. Setelahnya, Arab Saudi mulai menyambut turis asing yang divaksinasi sejak 1 Agustus.

“Jemaah haji asing harus diimunisasi dengan vaksin yang diakui Saudi – Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Moderna atau Johnson & Johnson – dan setuju untuk menjalani karantina jika perlu,” kata Wakil Menteri Haji Abdulfattah bin Sulaiman Mashat, dikutip kliknusae dari SPA, Senin, 9 Agustus 2021.

BACA JUGA: Pemerintah Rencanakan Kartu Vaksin Jadi Syarat Masuk Wisata

Dia menambahkan bahwa kerajaan sedang bekerja untuk menentukan ndan jumlah mereka secara berkala sesuai dengan kgara mana saja yang diberikan akses. Selain itu, klasifikasi juga ditentukan oleh tindakan pencegahan di negara-negara tersebut.

Pembatasan peziarah luar negeri telah menyebabkan kekecewaan mendalam di kalangan Muslim di seluruh dunia, yang biasanya menabung selama bertahun-tahun untuk ambil bagian umrah.

“Saya merasa lega dengan dimulainya kembali umrah,” kata Ahmed Hamadna, 33, seorang manajer penjualan di Mesir.

Tetapi dia menambahkan bahwa dia khawatir tentang prosedur dan tindakan yang rumit selama pandemi.

Insinyur Mohamad Ragab, seorang warga Australia, mengatakan dia juga masih "ragu" untuk melakukan umrah. "Kemungkinan akan ada kerumunan orang di Mekah dan kemungkinan infeksi tinggi," katanya.

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya