Lampu Gentur Khas Cianjur Mencuri Perhatian AHY dan Annisa Pohan

CIANJUR, Kliknusae.com - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tidak saja dikenal dengan pemandangan dan kulinernya. Kota ini juga memiliki daya pikat dalam hal industri kreatif, buatan tangan-tangan pengrajin (handmade).

Salah satunya adalah Lampu Gentur yang berada di kampung Gentur, Desa Jambudipa, Kecamatan Warung Kondang.

Lentera cantik khas Cianjur ini pun banyak dipesan para konsumen dari kawasan Asia dan negara-negara Timur Tengah, Eropa seperti Yunani, Bulgaria, dan Amerika Serikat.

Keunikan lampu gentur ini pula yang membawa langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama sang istri Annisa Pohan, Kamis 3 Mei 2021 mengunjungi Kampung Gentur untuk melihat langsung proses pembuatannya oleh para pengarijin.

"Lampu Gentur ini sangat unik dan sudah banyak dipesan dari luar kota dan bahkan sampai luar negeri. Lampunya berwarna-warni, dan ada juga yang berwarna keemasan seperti tempat terrarium. Menarik sekali," kata AHY sebagai dikutip Kliknusae.com dari akun resminya.

Dalam kesempatan tersebut, AHY berkesempatan untuk berdialog dan berdiskusi langsung dengan para pengrajin Lentera khas Gentur, yang merupakan produk khas dari UMKM Kabupaten Cianjur.

Dalam dialog, para pengrajin seperti Asep dan Duduy mengaku masih memiliki banyak kendala, utamanya soal pemasaran produknya, apalagi di masa pandemi ini.

"Saya menyampaikan bahwa mereka-mereka ini perlu diberikan pendampingan dan juga akses permodalan yang lebih baik, serta yang paling penting adalah strategi pemasarannya. Karena hasilnya bagus dan tidak kalah bersaing dengan kualitas impor," paparnya.

AHY dan Annisa pun tak bisa menyembunyikan keterpesonaan melihat keindahan Lampu Gentur. Ada satu yang berwarna biru menarik perhatian mereka berdua.

"Kami langsung membeli Lampu Gentur berwarna biru untuk bisa dipasang di kantor DPP Partai Demokrat nanti," tutup AHY.

Sebagaimana diketahui Kampung Gentur memang sudah tersohor sebagai pusat kerajikan lentera atau lampu hias sejak dulu.

Tanpa embel-embel merek, produk mereka bisa terkenal hingga di luar negeri. Tak pelak, banyak warga Gentur menggantungkan ekonominya pada pembuatan lentera tersebut.

Meski tanpa menggunakan brand, namun usaha lampu gentur lampu gentur sudah merajalela di pasar dunia.

Dengan rekam jejak seperti itu, sentra lentera ini menjadi ikon atau simbol kebanggaan warga Kampung Gentur, sekaligus pemerintah daerah setempat.

Begitu kita memasuki kawasan Gentur, terlihat Lentera atau lampu hias dengan warna-warna terang, merah, kuning, hijau bergantungan di etalase hingga pintu rumah penduduk Cianjur.

Seperti kebanyakan produsen lampion di Gentur, Entis Sutrisna, pemilik "Kurnia Lamp", mengatakan usaha yang digelutinya ini mewarisi usaha ini dari orang tuanya Baban Subandi yang juga diwarisi kakeknya Aki Musin yang sudah membuat lentera sejak tahun 1940-an.

Dirinya merupakan generasi ke-empat penerus setelah ayahnya meninggal dunia tahun 1980.

Trisna-sapaan akrabnya, mengatakan, dari cerita turun temurun lentera gentur ini berawal ketika buyutnya membuat lentera dari kaleng bekas susu berbahan bakar minyak tanah untuk penerangan bagi para santri mengaji di pondok pesantren.

"Awalnya, para buyutnya hanya membuat lampu centir atau lampu dari minyak tanah," ujarnya, baru-baru ini.

Menjadi Buruan Kolektor

Lambat laun keberadaan lampu gentur banyak diminati para kolektor untuk berbagai macam keperluan dekorasi ruangan dan koleksi di beberapa ruangan rumah, hotel, restauran, maupun kafe.

Beberapa koleksi lampu gentur dengan gaya modern klasik dari gaya maroko, mediterania, oriental disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dari lampu gantung , lampu tembok, lampu meja, maupun tempat lilin.

Bahan-bahan yang dibuat, berpaduan antara   material kuningan dengan berbagai kaca bevel, kaca es flora yang berwarna-warni sesuai permintaan konsumen.

Makanya, galeri tempat memajang hasil akhir lampu hias dibuat di ruang tamunya. Trisna membanderol satu lampu dengan harga Rp 85.000- Rp 3 juta sesuai model dan kerumitan pembuatannya. (adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya