Wisata Kabupaten Gunung Kidul Alami Lonjakan Pengunjung Menjelang Ramadhan
Kliknusae.com - Wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul tiga hari menjelang Ramadhan 2021 mencapai 36.214 orang. Yang mana, 80 persen wisatawan memilih objek wisata pantai.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Senin, menyebutkan jumlah wisatawan yang berkunjung pada hari Sabtu (10/4/2021) sebanyak 11.368 orang dan hari Minggu (11/4/2021) sebanyak 24.846 orang.
"Selama satu setengah bulan terakhir, kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul cukup tinggi, khususnya saat Sabtu dan Ahad. Untuk kunjungan wisatawan hari ini, datanya belum masuk," kata Harry, dilansir Kliknusae dari Antara.
Dirinya mengaku tidak menaruh target pengunjung yang datang ke objek wisata di Gunung Kidul. Meski kasur penularan virus di Kabupaten Gunung Kidul masih nihil, Ia tak berani untuk menaruh target pengunjung di kawasan tersebut.
"Selama uji coba operasional terbatas di masa pandemi Covid-19 ini, kami tidak mentargetkan kunjungan wisatawan. Yang kami hanya targetkan adalah ketaatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan di destinasi wisata yang ada di Gunung Kidul," kata Harry.
Ia melanjutkan, Dispar tidak mengadakan atraksi saat padusan atau mandi besar menjelang Ramadhan 2021.
Yang terpenting ialah, pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan saat berwisata di musim pandemi, agar tak terjadi penularan di kawasan tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan petugas SAR Satlinmas Gunung Kidul untuk melakukan pengawasan kepada pengunjung. Kami mengharapkan wisatawan mentaati protokol kesehatan di objek wisata," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Surisdiyanto menyepakati adanya kenaikan wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata di Kabupaten Gunung Kidul.
Ia pun menghimbau agar wisatawan menggunakan masker agar tetap aman.
Selain itu, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan.
"Kami melakukan pengawasan dari Poktunggal sampai Bukit Paralayang masih ada yang tidak menggunakan masker, atau menggunakan masker dengan tidak benar. Bagi wisatawan yang tidak mentaati protokol kesehatan, kami memberikan pembinaan kepada mereka agar tidak mengulangi," kata Surisdiyanto. (***)