Nabi Muhammad SAW Juga Menganjurkan untuk Liburan, Ini Manfaatnya

Kliknusae.com - Maulid Nabi adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, momen penting dalam kehidupan sang Rasulullah dan juga agama Islam. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi alam semesta.

"Dan tiada lah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam," firman Allah SWT dalam Alquran surat Al Anbiya ayat 107.

Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah dari ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah.

Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah atau peristiwa tentara bergajah yang menyerang Mekkah. Tahun Gajah bertepatan dengan tahun 571 dalam kalender Romawi.

Umat Islam dapat memperingati Maulid Nabi untuk mengenang Rasulullah SAW. Peringatan Maulid Nabi dapat dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Namun, di masa pandemi Covid-19 ini, pastikan peringatan Maulid Nabi dilakukan sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona.

Memperingati Maulid Nabi dapat dilakukan dengan sejumlah cara, seperti:

  1. Memperbanyak selawat dan doa untuk junjungan umat Islam, yakni Nabi Muhammad SAW
  2. Meneladani kisah dan sifat Nabi Muhammad SAW
  3. Mendekatkan diri kepada Allah dan Rasulullah
  4. Menyantuni anak yatim
  5. Puasa sunah

Hari dan tanggal Maulid Nabi pada tahun 2020 jatuh pada Kamis, 29 Oktober 2020. Umat Islam juga sekaligus dapat melakukan puasa sunah di hari Kamis.

Berlibur dalam Pandangan Islam

Pertanyaan adalah, apakah setelah salawat peringatan Maulid Nabi kita juga boleh pergi untuk berlibur?

Menurut, Guru besar Agama Islam IPB, Prof Didin Hafidhuddin di dalam Islam, berlibur atau liburan masuk ke dalam ranah mubah atau dibolehkan. Selama liburan tersebut ada manfaatnya.

"Misalnya berlibur untuk melihat keindahan alam ciptaan Allah SWT di suatu daerah," kata Didin sebagaimana dilansir Republika, beberapa waktu lalu.

Dia juga menekankan, berlibur untuk melihat peninggalan sejarah masa lampau untuk dijadikan pelajaran (ibrah) merupakan hal yang baik.

Sambung dia, hal tersebut juga tercantum sebagaimana dalam Surat Ali Imran ayat 137 yang mengatakan.

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS Ali Imran Ayat 137).

Prof Didin memaparkan, berlibur atau refresing juga perlu untuk sejenak terlepas dari masalah dan pikiran sehari-hari. Sebab, hal tersebut memang mampu memberikan kebutuhan tersendiri.

Bahkan menurut dia, Nabi Muhammad juga menganjurkan berlibur untuk memperhatikan tubuh kita, mata dan lainnya.

Oleh karena itu, dengan berlibur melepas penat sendiri atau bersama keluarga merupakan hal yang bagus untuk memperhatikan tubuh.

Ketika ditanya terkait liburan di masa peradaban Islam lampau, ia tidak menampik perubahan yang ada dengan masa sekarang.

Di mana, mayoritas orang yang kini dimanjakan dengan berbagai kemudahan, dapat berlibur dengan tenggang waktu yang disesuaikan ke suatu tempat dengan mudah dan tanpa kendala atau permasalahan majemuk saat ini. Dengan adanya perubahan tersebut, tentu dinilai positif. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae