Hindari Kerugian Lebih Besar, Maskapai Amerika Buka Rute Baru

JAKARTA, Kliknusae.com - Tak ingin terus terlilit kerugian, maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) mulai meluncurkan rute baru.

Harapan mereka itu dapat memperbaiki pendapatan setelah rugi mencapai US$ 20 miliar tahun ini.

Melansir CNBC, Minggu (25/10/2020), beberapa maskapai penerbangan membuka banyak rute baru sebagai strategi di tengah pandemi COVID-19.

"Ini adalah permainan merebut kursi," kata Robert Mann, seorang analis industri penerbangan dan mantan eksekutif maskapai penerbangan.

JetBlue Airways bulan lalu mengumumkan dua lusin rute baru, termasuk beberapa dari hub United Airlines di Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey ke Karibia.

Southwest Airlines minggu lalu mengumumkan rencana untuk terbang ke Bandara George Bush Intercontinental Houston di mana United mendominasi serta Bandara Internasional Chicago O'Hare, United dan American Airlines.

Sementara itu, United meluncurkan sejumlah rute baru ke Florida untuk musim liburan dan bertujuan untuk kembali ke Bandara Internasional John F. Kennedy di New York awal tahun depan setelah absen lebih dari lima tahun.

United akhir pekan ini berencana untuk memperpanjang penerbangan nonstop ke Florida hingga kuartal pertama 2021 untuk perjalanan musim dingin dan awal musim semi nanti.

"Semuanya tentang pembakaran uang selama enam bulan terakhir," kata Ankit Gupta, wakil presiden perencanaan jaringan domestik United Airlines.

"Ke depannya, semoga kami dapat mengubah metrik tersebut karena kami mencoba keluar dari mode bertahan hidup dan membangun kembali maskapai penerbangan," sambungnya.

Pandemi COVID-19 memang telah mengubah bisnis maskapai penerbangan. Maskapai pun mulai adanya pemulihan dari sisi permintaan konsumen.

"Selama kuartal tersebut, kami mulai melihat tanda-tanda pemulihan yang lambat namun stabil dalam permintaan penumpang," kata Presiden American Airlines Robert Isom pada panggilan pendapatan pada hari Kamis.

Gupta dari United mengatakan pemesanan tiket maskapai telah meningkat sejak kasus virus Corona melonjak di musim panas dan belakangan ini tetap stabil meskipun terjadi peningkatan infeksi.

"Ini sangat berbeda dengan apa yang kami lihat di awal Juli. Ini sedikit mengejutkan, "katanya.

Saat ini pelanggan memesan tiket lebih dekat dengan waktu penerbangan mereka. Gupta mengatakan pelanggan biasanya memesan penerbangan domestik 90 hingga 120 hari sebelum keberangkatan dan sekarang tinggal setengahnya.

Menanggapi sifat virus yang tidak pasti dan perubahan perilaku konsumen selanjutnya, Gupta mengatakan rute semakin direncanakan untuk diluncurkan.

"Selama pandemi, kami dipaksa untuk membuat keputusan ini lebih dekat," katanya. (dtk/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya