Drive in Cinema Direspon Baik, Penonton Minta Diputar Drakor

BANDUNG, Kliknusae.com - Hari pertama pemutaran drive in cinema di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (09/09/2020) malam mendapat respon cukup baik dari penonton.

Banyak pengunjung yang sudah berdatangan selepas magrib. Selain dari Kota Bandung, ada juga yang sengaja datang dari luar.

"Saya denger mau ada drive in cinema ini sudah seminggu lalu. Taunya dari medsos sih. Langsung tadi siang kami berangkat dari Sumedang. Jalan-jalan dulu tadi, baru sampe sekarang. Asyik juga sih," kata Aldy ketika ditemui bersama pasangannya.

Dengan tetap mengenakan masker, Aldy mengaku suasana di Kiara Artha Park memang sangat tepat untuk event nonton bareng film layar lebar di alam terbuka.

Hanya saja, ia berharap panitia ke depan lebih memperbaiki sound system agar terdengar lebih enak.

"Kalau bisa sih, film-film terbaru juga. Drakor (drama korea) juga boleh sih," timbal Rani yang memilih duduk diatap kendaraan bersama Aldy.

Adalah pemerintah Kota Bandung menginisiasi komunitas Drive-In Senja untuk menggelar drive ni cinema mulai 9-13 September 2020.

Namun dalam pelaksanaannya Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyarankan para penonton drive in cinema untuk mematikan mesin kendaraannya guna menjaga lingkungan sekitar lokasi.

"Kita minta mesin kendaraan dimatikan selama acara  berlangsung," kata Yana di Mako Diskar PB Kota Bandung, Rabu (09/09/2020).

Sebelum acara ini diselenggarakan, sejumlah pihak sudah memberikan respon. Salah satunya dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung.

DLHK Kota Bandung meminta penyelenggara untuk mempertimbangkan penyelenggaraan drive in cinema, mengingat AC mobil akan terus menyala dan mengeluarkan gas atau emisi kendaraan selama acara berlangsung.

Cinema drive-in dihadirkan untuk memenuhi keinginan masyarakat yang ingin menyaksikan pertunjukan film pada saat pandemi COVID-19.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna  meminta pihak penyelenggara benar-benar memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

"Itu kan sudah ditinjau oleh Pak Wakil Wali Kota, simulasi sudah berjalan, rekomendasi dari leading sektor sudah keluar. Kita silahkan, selama mereka mengikuti ketentuan dan protokol kesehatan yang ada," kata Ema di hari yang sama.

Dia menilai kegiatan tersebut cukup aman untuk digelar. Karena, kata Ema, para pengunjung tidak akan saling kontak.

"Merekakan tidak ada kontak fisik, mereka kan di dalam kendaraan. Kendaraan (penumpang) itu dalam kondisi seperti ini maksimum 50 persen, sama dengan hotel dan lainnya," ungkapnya.

"Contoh mobil Kijang, kan maksimal 7, idealnya 4 atau 3. Nah kalau lebih dari itu enggak boleh. Panitia sudah menyanggupi, peserta dibatasi dan orang yang masuk harus berpegang pada protokol kesehatan," tambahnya.

Ema menambahkan kegiatan bisa jadi role model ke depannya. Sehingga roda ekonomi tetap berjalan meski masih di tengah pandemi COVID-19.

"Bisa saja, ini bagain dari pada pilihan dan kreativitas yang dilakukan. Karena mungkin begini mesin ekonomi mereka juga harus berjalan, makanya mereka sekarang mencari terobosan, inovasi, kreativitas yang tentunya bersandar pada situasi protokol kesehatan," tutupnya. (adh)

Share this Post:

Berita Terkait