Status Azra Sebagai RS Rujukan Covid-19 Menunggu Evaluasi Dinkes Jabar

Kliknusae.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat memutuskan untuk meninjau ulang status Rumah Sakit Azra sebagai rujukan pasien Covid-19. Evaluasi ini diperlukan menyusul ditemukannya kasus baru positif Covid-19 di RS swasta yang berada di Jalan Pajajaran tersebut.

"Iya, kami sedang mengkomunikasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim kepada Kliknusae.com, Minggu (02/08/2020) terhadap penilaian, apakah RS Azra masih layak menjadi rumah sakit rujukan COVID-19.

Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor ini pihaknya sudah mengirimkan surat  kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan lapangan dan mengevaluasi status Rumah Sakit Azra Kota Bogor sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19.

Sebelumnya Dedie A Rachim sudah menyampaikan, terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 di Rumah Azra Kota Bogor setelah ditemukan 10 orang terkonfirmasi positif COVID-19, pada Jumat (31/7/2020)

"Mereka adalah pegawai di bagian depan rumah sakit, seperti satpam, penerima tamu dan petugas parkir," katanya.

Sedangkan, berdasarkan domisili, dari 10 orang terkonformasi positif, enam orang warga Kota Bogor serta empat orang warga Kabupaten Bogor.

"Adanya penemuan kasus positif baru ini, menunjukkan kasus positif dari klaster pelayanan kesehatan bertambah lagi," jelasnya.

Rumah Sakit Azra adalah salah satu dari delapan rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.224-Dinkes/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186-Dinkes/2020 mengenai Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.

Ketika ditanya, apakah Rumah Sakit Azra akan ditutup sementara atau tetap beroperasi, Dedie menyatakan masih menunggu arahan dari Provinsi Jawa Barat,  mengingat rumah sakit ini adalah salah satu rujukan pasien COVID-19 berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat.

"Kami minta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah tindak lanjut setelah ditemukannya 10 kasus positif COVID-19," katanya.

Berdasar catatan Dinas Kesehatan Kota Bogor sejak Juni ada grafik kenaikan kasus positif COVID-19 yakni 16 kasus positif dalam sehari pada Rabu, 10 Juni 2020 lalu.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto bahkan menyatakan  lonjakan kasus positif COVID-19 tersebut sebagian besar sumbernya pada rumah sakit tempat perawatan pasien COVID-19.

Menurut Bima, dari 16 kasus positif COVID-19 tersebut, 11 di antaranya penularannya pada tiga rumah sakit di Kota Bogor.

Rumah Sakit Azra awalnya merupakan klinik bersalin yang berdiri pada tahun 1982. Klinik tersebut diberi nama Klinik Bersalin Azra yang di dirikan oleh Dr. Hidayat Danukusumah, SpOG.

Klinik Bersalin Azra ini terletak di Jalan Gunung Gede No. 3 Bogor yang mempunyai tujuan memberikan pelayanan kebidanan dan kandungan.

Banyaknya permintaan dari pasien dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan selain dari pelayanan kebidanan dan kandungan, maka melalui proses pertimbangan yang matang didirikanlah Rumah Sakit Azra pada tanggal 6 April 1994.

Status badan usaha Rumah Sakit Azra berbentuk Yayasan. Lokasi Rumah Sakit Azra ini berada di pusat kota Bogor, sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, tepatnya di Jalan Raya Pajajaran 219 - Bogor.

Pada  tahun 2002 kepemilikannya berubah menjadi perseroan terbatas yang bernama PT. Artasabena Putra (PT ASP). Maka dengan perubahan tersebut secara operasional Rumah Sakit Azra berubah menjadi rumah sakit yang bersifat umum dengan segala aktifitas dan kelengkapannya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae