Pembangunan Dua Pelabuhan Di Bali, Percepat Recovery Pariwisata Akibat Pandemi

Kliknusae.com - Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan dua pelabuhan dengan dana dari pusat, yakni pelabuhan Sampalan di Nusa Gede (Nusa Penida) dan pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Bali diharapkan ikut mempercepat recovery pariwisata di Bali.

"Tentu pembangunan dua pelabuhan ini akan mendorong percepatan sekaligus kebangkitan pariwisata di Bali, setelah pandemi corona. Harapan kita dua proyek ini bisa selesai pada tahun ini. Kan sempat mundur ya, karena adanya Covid-19," kata Wakil Ketua Tim Percepatan Recovery Pariwisata Provinsi Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya kepada Kliknusae.com, Senin (03/08/2020) disela-sela menanti kehadiran menteri perhubungan untuk acara groundbreaking pembangunan pelabihan di Nusa Penida.

Menurut Rai--yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, Bali ini pembangunan dua pelabuhan baru tersebut sangat membantu dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan. Terutama mempermudah akses menuju ke beberapa destinasi di dua kawasan tersebut.

Sesuai yang direncanakan, penggarapan proyek pelabuhan penyeberangan ini , ditandai dengan ground breaking (peletakan batu pertama) oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Ground breaking oleh Menhub Budi Karya hari ini adalah untuk Pelabuhan Sampalan di Banjar Sampalan, Desa Batununggul (Kecamatan Nusa Penida, Klungkung) dan Pelabuhan Bias Munjul di Banjar Ceningan, Desa Lembongan (Kecamatan Nusa Penida, Klungkung).

Sedangkan Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denbpasar Selatan belum ground breaking.

Selain Menhub Budi Karya juga hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Wishnuthama, Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.

Yang lebih awal dilakukan ground breaking pagi ini adalah Pelabuhan Sampalan di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida. Setelah itu, barulah rombongan menuju Nusa Ceningan untuk ground breaking Pelabuhan Bias Munjul di Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.

Pelabuhan Sampalan sendiri rencananya akan dibangun dua lantai, dengan luas area kolam sekitar 9.000 meter persegi.

Pelabuhan Sampalan akan memiliki kapasitas sandar 10 fast boat. Pembangunan Pelabuhan sampalan ini diperkirakan menghabiskan biaya Rp 86 miliar, dengan sumber dana multiyears 2020 dan 2021 dari APBN dan APBD Provinsi Bali.

Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan Kapal Roro (Roll on-roll off).

Pelabuhan Bias Munjul yang akan dibangun dalam area seluas 53 are, diestimasi menghabiskan anggaran sekitar Rp 105 miliar. Pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap tahun 2020 dan 2021.

Sementara itu Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta menyebutkan, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul semula ditarget selesai dibangun tahun 2020 ini.

"Namun, karena situasi pandemi Covid-19 dan refocusing anggaran, pembangunan pelabuhan molor dan baru bisa dilakukan saat ini," jelas Bupati Suwirta di lokasi Pelabuhan Sampalan.

Menurut Bupati Suwirta, anggaran untuk kedua pelabuhan di Nusa Penida tersebut lebih dari Rp 190 miliar, dengan sistem multiyears 2020 dan 2021.

"Untuk aset tanah dan perencanaan kita di kabupaten didukung penuh oleh Gubernur Bali. Sedangkan anggarannya dari kementerian," jelas Bupati asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Nusa Penida ini.

Bupati Suwirta menyebutkan, apa yang dilakukan pemerintah dengan membangun dua dari tiga rencana Pelabuhan Segitiga Emas ini adalah upaya terbaik.

Diharapkan muncul dukungan masyarakat, agar apa yang dilaksanakan dapat berjalan lancar, sehingga Pelabuhan Samnpalan dan Pelabuhan Bias Munjul mampu meningkatkan geliat ekonomi Kabupaten Klungkung, khususnya Nusa Penida.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya