Saung Angklung Udjo Beradaptasi Dengan New Normal, Pengunjung Masih Rendah

Kliknusae.com - Saung Angklung Udjo tetap menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara sebagai ikon destinasi seni dengan media angklung di Kota Bandung, Jawa Barat.

Meski tak seramai sebelum pendemi corona (Covid-19) muncul, kerinduan wisatawan terhadap seni pertunjukan yang telah diakui  badan PBB, UNESCO sebagai warisan budaya dunia itu tetap membara.

Sejak mulai dibuka kembali pada 15 Juni 2020 lalu, pengunjung yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo masih relative rendah.

"Sampai hari ini ada saja yang datang, tetapi belum banyaklah. Sebab, karakteristik wisatawan yang kesini berbeda dengan ditempat lain seperti di Sari Ater Subang,misalnya atau yang lainnya," kata Dirut Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat ketika dihubungi Kliknusae.com, Rabu malam (08/07/2020).

Menurut Taufik, pengunjung yang datang ke Saung Angklung Udjo adalah mereka yang biasa rombongan menggunakan bus atau shuttle bus yang membawa wisatawan asing.

"Jadi, selama bus belum berjalan kembali, angka pengunjung Saung Udjo tidak akan signifikan. Sekarang mah masih sepoi-sepoi," lanjut Udjo.

Namun demikian, meskipun sedikit Saung Udjo tetap menampilkan pertunjukan angklung semaksimal mungkin.

Okupansi pengunjung masih di bawah 10 persen jika dibandingkan sebelum pandemi. Taufik menilai, hal tersebut terjadi karena masih ada kekhawatiran pengunjung, terlebih mayoritas pengunjung berasal dari luar Jawa Barat.

"Jadi pengunjungnya memang sedikit. Mayoritas pengunjung dari luar Jabar. Sementara sekarang masih dibatasi,armada bus pariwisata belum berjalan normal. Memang dilematis ya, serba salah menginformasikan dengan gencar-gencarnya tapi di satu sisi kami dibatasi," kata Taufik.

Meskipun sedikit pengunjung, Taufik menuturkan sudah melakukan upaya perawatan yang maksimal. Penerapan protokol kesehatan, perawatan alat angklung dengan desinfektan, ditambah dengan jumlah pemain yang lebih sedikit.

"Ya tentu saja dari jumlah pemain lebih sedikit, secara cost kami juga mahal. Kita maksud buka juga bukan hanya dari pengunjung saja, tapi jangan sampai anak ini kaku dan tidak bergairah," tambahnya.

Saung Angklung yang buka sejak 53 tahun lalu ini telah memiliki pencapaian hingga internasional. Karena terdampak pandemi, pengunjung lokal dan mancanegara menjadi turun dratis.

Saung Angklung Udjo dibuka setiap hari dengan jam pertunjukan pukul 15.30 WIB. Tempat ini menyajikan wisata budaya dan edukasi, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu.

Selain itu, Saung Angklung Udjo mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya