Pemkab Manggarai Barat Gratiskan Masuk Ke Destinasi Luar Taman Komodo

Kliknusae.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan kebijakan terkait kunjungan wisatawan di luar Taman Nasional (TN) Komodo dengan memberlakukan tiga fase.

Pembaguan tersebut yakni pertama, untuk wisatawan lokal, fase kedua untuk wisatawan domestik, dan fase ketiga untuk wisatawan domestik serta wisatawan mancanegara.

Di fase pertama ini, wisatawan lokal bisa masuk ke sejumlah destinasi wisata di luar Taman Nasional (TN) Komodo secara gratis.

Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Agustinus Rinus mengatakan kalau penerapan kunjungan gratis ini hanya diterapkan mulai 1 Juli sampai 31 Juli 2020.

Wisatawan lokal yang masuk ke kawasan wisata di luar TN Komodo tetap dibatasi jumlahnya dengan kapasitas maksimal 50 persen. Waktu berkunjung juga ikut dipersingkat.

"Kita juga batasi pengunjungnya untuk setiap spot kawasan wisata di luar TN Komodo. Ya seperti misalnya di Gua Batu Cermin, kalau biasanya 50 orang yang masuk, kini dibatasi menjadi 25 orang saja," kata Agustinus.

Aturan ini bertujuan agar tak banyak wisatawan yang duduk berkumpul dan berlama-lama di kawasan wisata tersebut.

Pembukaan kembali destinasi wisata di NTT juga akan dievaluasi, sembari memantau perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Seperti yang diberitakan pada Kamis (2/7), TN Komodo telah dibuka secara bertahap. Nantinya, tidak semua lokasi menjadi bisa dikunjungi secara umum.

Pulau Rinca bisa dikunjungi wisatawan tanpa membership, sementara Pulau Komodo dan Pulau Padar hanya bagi wisatawan yang memiliki membership.

Pendaftaran online untuk masuk Taman Nasional Komodo berlaku mulai 6 Juli 2020, bersamaan dengan uji coba di beberapa destinasi wisata Labuan Bajo.

Wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo bisa mengakses ke situs pendaftaran https://booking.labuanbajoflores.id.

Ketua PHRI NTT Freddy Ongkosaputra mengapresiasi kebijakan Pemkab Manggari tersebut. Namun ia tetap menekankan agar ada pembenahan dalam sumberdaya manusia-nya. Terutama bagi para pengelola industri pariwisata.

"Kenapa SDM ini penting, karena ujungnya nanti adalah pelayanan terhadap tamu. Oleh sebab itu, saya minta supaya pemerintah daerah juga meningkatkan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas para pelau pariwisata di kawasan ini," katanya kepada Kliknusae.com, belum lama ini.

(adh/*)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya