Hasil Evaluasi PSBB Jabar,Tak Ada Lagi Penyebaran Covid-19 di 63 Persen Wilayah
Kliknusae.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan berdasarkan hasil evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga kini tidak ditemukan lagi pergerakan atau penyebaran kasus virus corona di 63 persen wilayah Jabar.
Kemudian ada sekitar 20 persen wilayah yang tidak juga tiak ditemukan adanya pergerakan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan lain-lain.
"Sehingga 20 persen ini perlakuannya tidak bisa disamakan dengan mereka yang perlu diwaspadai," kata pria yang akrab disapa Emil itu pada Minggu (17/5/2020).
Namun demikian, lanjut Emil, pihaknya tetap akanb menerapkan lima level kewaspadaan untuk pencegahan virus corona tingkat provinsi.
Emil-yang mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan, meskipun PSBB disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah, Pemprov Jabar tidak akan menurunkan level pengawasan, termasuk jelang Hari Raya Idulfitri 1441 H atau Lebaran 2020 yang akan dilakukan sesuai dengan zona atau level kewaspadaan di daerah masing-masing.
Rinciannya, Jabar akan memiliki lima level kewaspadaan, yaitu Level V atau zona hitam (kritis), Level IV atau zona merah (berat) yakni kondisi PSBB saat ini, Level III atau zona kuning (cukup berat), Level II atau zona biru (moderat) menunjukkan wilayah yang perlu melaksanakan physical distancing, dan Level I atau zona hijau (rendah) yakni kondisi normal.
Ia pun merekomendasikan kepada kabupaten/kota yang masih berada di Level IV atau zona merah untuk tetap melakukan PSBB secara penuh.
Namun, kepada kabupaten/kota yang sudah termasuk zona kuning dan biru bisa melakukan PSBB parsial.
"Hampir semua yang namanya kota (di Jabar) itu masuk yang level merah, kecuali Kota Bandung, sudah masuk kategori level kuning atau level tiga dari lima level itu. Tapi kepada zona kuning dan biru kami merekomendasi pilihan melakukan PSBB parsial," ungkapnya.
Kepada yang mereka yang termasuk ke dalam level biru, maka kebijakan bisa lebih longgar, dengan tetap menjauhi kerumunan dan ada protokol kesehatan, tapi kegiatan sudah bisa 100 persen.
"Kalau dia masih level merah seperti sekarang, itu kegiatan ekonomi atau apapun (dibatasi) hanya 30 persen," ujarnua
Emil meminta kepala daerah untuk tetap mewaspadai potensi terdapat Orang Tanpa Gejala (OTG) dari para pemudik.
Ada kemungkinan Jabar kedatangan 300 ribu pemudik yang bisa merusak tren positif penanganan Covid-19.
"Jika tren positif ini digagalkan oleh datangnya potensi-potensi OTG atau pemudik yang jumlahnya diperkirakan ada sekitar 300 ribu, itu akan mengganggu tren menggembirakan yang ada di Jawa Barat," tuturnya.
(adh)