Ribuan Orang Daftar Jadi Relawan Penangan Covid-19 Di Jawa Barat

Kliknusae.com - Tercatat sekitar 1.300 orang sudah mendaftarkan diri menjadi relawan penanganan virus corona (Covid-19) di Jawa Barat. Mereka mengajukan diri sebagai relawan melalui aplikasi Pikobar sejak 30 Maret lalu.

"Hari ini kami sudah menugaskan beberapa orang relawan medis dan nonmedis yang sudah terpilih untuk membantu kelangsungan kegiatan tes masif di Bandung," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jawa Barat Setiaji dalam siaran persnya,Rabu (1/2/2020).

Hanya saja Setiaji  tak merinci siapa dan dari kalangan mana saja relawan tersebut. Ia hanya menjelaskan, formasi relawan medis yang dibutuhkan adalah surveilans, perawat, dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter umum, analis laborat, dan phlebotomist atau pengambil spesimen.

Sementara kebutuhan relawan nonmedis terdiri dari UI/UX designer, media dan publikasi, runner, tim logistik, public health policy researcher, public policy researcher, data entry, back end developer, front end developer, hingga product manager.

Setiaji menambahkan, formasi relawan tersebut ditentukan sesuai kebutuhan pembuatan sistem atau aplikasi maupun kebutuhan di lapangan.

"Masih akan berkembang dari waktu ke waktu, mengingat luasnya wilayah Jawa Barat yang harus ditangani," tuturnya.

Bagi warga Jabar maupun luar Jabar yang tertarik mendaftar jadi relawan, mereka bisa melihat detail tugas, kriteria relawan, metode briefing, hingga perlengkapan relawan di keterangan masing-masing formasi.

"Bagi teman-teman difabel, tetap bisa mendaftarkan diri di posisi yang memungkinkan," ucapnya.

Ia mengatakan bagi relawan yang ingin mendaftar, ada dua tahap rekrutmen yang harus mereka jalani, yakni pengisian formulir, melakukan screening dan wawancara dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat. Nantinya, relawan yang tergabung akan mendapatkan sertifikat tanda kontribusi.

"Saat ini wabah Covid-19 menjadi sebuah permasalahan bersama, tidak hanya menjadi sebuah permasalahan di daerah apalagi Jawa Barat saja. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dan keterlibatan semua pihak baik pemerintah pusat, daerah juga masyarakat," ucap Setiaji.

Dia pun berharap dengan rekrutmen ini, pihaknya bisa mengajak masyarakat untuk bahu-membahu bersama untuk dapat menanggulangi wabah ini.

Sementara itu, Kepala UPT Pusat Layanan Digital, Data, dan Informasi Geospasial Diskominfo Jabar Agi Agung Galuh Purwa menjelaskan, saat ini phlebotomist banyak dibutuhkan untuk kegiatan tes masif sebagai upaya Jabar untuk memonitor jumlah dan persebaran Covid-19.

"Selanjutnya dokter dan perawat memegang peranan penting, apalagi jika nanti ada kebutuhan tambahan tenaga medis di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada," ucap Agi.

"Relawan nonmedis IT akan sangat kami butuhkan ketika ke depan ada semakin banyak permintaan untuk membuat sistem dan aplikasi untuk percepatan informasi dan pembuatan kebijakan berdasarkan data. Tim relawan nonmedis operasional akan banyak membantu untuk terlibat dalam tugas di lapangan membantu Dinkes atau institusi terkait lain," kata dia menambahkan.

Selain menjadi relawan, warga pun bisa bersinergi dan berkolaborasi bersama Pemprov Jabar dengan mendonasikan dana melalui https://kitabisa.com/campaign/bergeraklawancorona atau lewat aplikasi Pikobar.

Adapun hingga Rabu (1/4) pukul 15.30 WIB, bantuan dana untuk Jabar Bergerak Lawan Corona! melalui aplikasi Pikobar dan situs penyedia layanan donasi tercatat berjumlah Rp288 juta dari target Rp10 miliar.

Angka tersebut didapat dari keringanan tangan 1.248 donatur. Sebelumnya, sudah dicairkan sebesar Rp169,5 juta pada Senin (30/3) untuk pembelian APD demi menunjang kebutuhan fasyankes serta pembuatan wastafel portabel di area publik.

"Lokasi fasyankes (penerima bantuan) belum ditentukan. Untuk wastafel di publik area sementara baru 10 kabupaten/kota yaitu Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Karawang, Kota Depok, Kota Cimahi, dan Kab. Sumedang. Total 50 wastafel portabel," kata Agi.

(adh/cnn)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae