Pemeriksaan Jalur Puncak Diperketat,Tak Menggunakan Masker Putar Balik
Kliknusae.com - Petugas gabungan yang terdiri dari Polri,TNI,Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cianjur terus memantau arus kendaraan di kawasan puncak pass. Setiap kendaraan yang menuju kearah Cianjur harus masuk "karantina" terlebih dahulu.
Pantaun Kliknusae.com, Rabu (8/4/2020) sejak pagi hari petugas silih berganti menyemprot kendaraan kendaraan roda empat maupun lebih, yang melintas dari arah Jakarta menuju Puncak-Cianjur.
Kendaraan yang melintas dari arah Bogor diminta masuk ke rest area,tepatnya di parkiran warung makanan puncak.Dua petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) warna putih kemudian menyemprotkan cairan disenfiktan.
Tidak hanya itu, setiap penumpang kendaraan diperiksa menggunakan alat pengukur suhu badan. Bahkan jika diketahui ada penumpang atau pengemudi yang tidak menggunakan masker diminta untuk putar balik.
"Bapak tidak menggunakan masker, silahkan putar balik," kata petugas kepada pengendara yang berasal dari Jakarta.Para pengendara yang hendak berkunjung ke Puncak diimbau untuk tidak menginap di vila maupun tempat singgah. Kemudian mereka diberikan hand sanitizer hingga cek suhu tubuh.
Meski masih masuk dalam zona hijau, Pemerintah Kabupaten Cianjur tidak ingin mengambil resiko. Gugus depan pencegahan penyebaran Covid-19 terus memperketat pemeriksaan di setiap pintu masuk menuju Cianjur, terutama dari jalur Puncak.
Tidak hanya kendaraan pribadi, ambulans pun bakal diperiksa oleh petugas.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan keputusan itu diambil setelah lolosnya pasien terindikasi positif COVID-19 RS Dharmais Jakarta yang dibawa pulang paksa keluarganya ke Cianjur, padahal terindikasi positif Corona berdasarkan rapid test.
Dia mengklaim, lolosnya pasien tersebut bukan karena tidak ada petugas atau tidak ada pemeriksaan, melainkan karena keluarga pasien menggunakan fasilitas ambulans desa untuk memulangkan pasien tersebut.
"Yang jaga ada, tapi karena pakai ambulans jadi bisa masuk begitu saja. Ternyata yang lolos itu pasien yang dibawa pulang paksa dari Jakarta ke Cianjur oleh keluarganya," tutur Herman, Sabtu pekan lalu.Oleh karena itu, lanjut Herman, penyekatan di perbatasan akan diperketat dengan memeriksa semua kendaraan yang masuk, tidak terkecuali untuk ambulance.
"Akan dihentikan, tapi tidak lama hanya sekadar menyakan identitas pasien dan riwayatnya. Kami tidak mau kecolongan lagi ada yang lolos dengan diduga Corona masuk Cianjur," tuturnya.
Sekadar diketahui, pasien diduga positif COVID-19 yang dibawa pulang paksa oleh keluarganya dari rumah sakit di Jakarta.
Pasien perempuan yang sempat dibawa ke rumahnya itu langsung dibawa petugas kesehatan Cianjur untuk diisolasi di rumah sakit.
(adh)