PT Jaswita Belum Tentukan Jenis Hotel Yang Akan Dibangun di BIJB

Kliknusae.com - PT Jasa dan Kepariwisataan Jawa Barat (PT Jaswita) merencanakan membangun hotel di Bandara Kertajati,Majalengka. Langkah yang diambil Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)  Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong percepatan pengembangan bandara.

Hanya saja, seperti apa property hotel yang akan dibangun nantinya, sampai sekarang masih dalam pembahasan dan diskusi bersama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

"Ini baru rencana, belum final. Sekarang masih terus berdiskusi dengan pihak BIJB selaku pemilik otoritas bandara Kertajati. Kami ingin ada kolaborasi atau sinergi antar BUMD dan men-support penuh BIJB, disamping memang kami memiliki misi mengembangkan kepariwisataan di Jawa Barat," kata Direktur Keuangan dan SDM PT Jaswita, Shobirin Faturahman Hamid kepada Kliknusae.com,Minggu pagi (12/01/2020).

Menurut Shobirin, sesuai arahan dan tagline Gubenur Jawa Barat bahwa pariwisata menjadi salah satu lokomotif ekonomi maka PT Jaswita terus berupaya bagaimana mengembangkan potensi pariwisata yang ada.

"PT Jaswita melihat bahwa BIJB harus disupport 100 persen. Untuk itu, beberapa waktu lalu kami melakukan rapat dengan stakeholder BIJB (travel agent,Dinas Perhubungan,Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) serta pihak lainnya, terkait umroh dan ONH Plus dan haji tahun 2020," jelas Shobirin.

Disela-sela pembahasan embarkasi umroh dan haji tersebut,lanjut Shobirin, ada permintaan dari maskapai agar di kawasan bandara disediakan fasilitas akomodasi (hotel) untuk para crew.

"Peluang inilah yang kemudian akan kami ambil. Sebab, kalau harus ke Kota Majalengka belum ada hotel yang memadai untuk standar crew maskapai," ungkap Shobirin.

Mengingat baru proyeksi dan persiapan,Shobirin belum bisa menjelaskan secara detail seperti apa nanti pembangunan hotel yang akan dilaksanakan. Termasuk besaran anggaran yang dipersiapkan.

"Intinya, spirit PT Jaswita Jabar sebagai BUMD Kepariwisataan adalah ingin mendorong agar BIJB makin ramai," tambahnya.

Namun demikian diakui Shobirin, PT Jaswita telah mempersiapkan rancangan atau skema kerjasama dalam pembangunan hotel. Kemungkinan untuk pembangunan hotel dilakukan atas kerjasama BIJB dan Jaswita.

Selanjutnya untuk operasional hotel bisa saja ditangani sendiri oleh PT Jaswita, selama sudah memungkinkan dari sisi sumber daya manusianya (SDM).

"Kita akan lihat nanti,kalau dari kami sendiri belum siap, bisa saja dilakukan dengan system Build Oparte Transfer (BOT) dengan operator hotel. Banyak opsi-lah yang bisa kita ambil," tandasnya.

Disinggung kabar Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin memberikan suntikan anggaran Rp 400 Miliar untuk proyek multiyear (tahun jamak) diakui Shobirin bahwa hal itu sudah masuk dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

"Tapi anggarannya sendiri sampai saat ini belum turun. Kalau kemarin sempat disebutkan ada dana Rp 400 miliar, mungkin teman-teman media terlalu bersemangat itu," ujarnya.

Angka tersebut memang sudah masuk dalam proposal anggaran untuk tahun jamak 2020-2023, dimana  anggaran sebesar Rp 400 miliar ini nantinya akan  dibagi-bagi untuk pembangunan kepariwisataan di Jawa Barat.

Pembangunan hotel di bandara BIJB adalah salah satu yang diproyeksikan. Nilainya diperkirakan mencapai angka Rp. 50 miliar untuk satu hotel.

"Tergantung jenis hotel dan berapa banyak kamar yang akan dibangun. Bisa saja lebih atau bahkan kurang dari Rp 50 miliar. Hanya saja dari masukan yang kami terima, keinginan crew maskapai  minimal hotel bintang 3 keatas," tutup Shobirin.

(adhi)

Share this Post:

Berita Terkait