Disbudpar Kota Bandung Masih Kurang Di-Support Data Industri Kreatif

Kliknusae.com - Pemerintah daerah Kota Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tengah mengumpulkan data terkait dengan industri kreatif. Problem yang dihadapi selama ini dalam mengembangkan industry kreatif adalah belum maksimalnya support data.

"Ini menjadi kesulitan kami, sehingga upaya yang terus kita lakukan saat ini adalah mengumpulkan data untuk mengembangkam konsep industri kreatif. Termasuk penataan sarana dan prasaran menuju destinasi wisata di Kota Bandung," demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari saat berbicara dalam acara Pelantikan DPD Jawa Barat Periode  2019-2024 dan Dialog Pariwisata, Kamis (05/12/2019) di Prama Grand Preanger Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Kenny memperkenalkan destinasi baru di Kelurahan Cigadung dicanangkan menjadi sentra industri batik di Kota Bandung.

Pemerintah Kota Bandung terus berupaya mendiversifikasi (penganekaragaman) destinasi wisata, tidak hanya mempromosikan tempat wisata yang sudah menjadi icon Kota Bandung selama ini. Tetapi juga terus menggali potensi-potensi wisata di luar yang sudah ada, salah satunya di Kelurahan Cigadung ini tadi.

Daerah Cigadung sendiri, kata Kenny, memiliki potensi wisata yang banyak. Di antaranya adanya rumah produksi Hasanbatik, Batik Komar, Galeri Rosyid, pabrik kaos C-59, dan sebagainya.  Namun tidak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara yang belum mengetahuinya.

Oleh karena itu melalui program Bandung Creative Belt, institusinya terus bereksplorasi dan bekerjasama dengan para pengusaha yang sudah ada di daerah Cigadung.

"Sebetulnya, banyak perusahaan yang sudah tumbuh. Namun selama ini mungkin belum terasa perhatian. Hal inilah  nanti saya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, utamanya melalui Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Regional II Pak Wawan Gunawan. Kebetulan beliau kan orang Bandung, jadi lebih dekatlah," kata Kenny.

Sementara itu Theresia Wulandari Master Ilmu Komunikasi dan Dosen Komuniasi di Universitas Pasudan merekomendasikan bahwa untuk mempromosikan destinasi Bandung, sebaiknya memilih di daerah-daerah di Indonesia.

"Pertanyaannya kemudian, saat ini kan era-nya media sosial. Kenapa tidak promosi disana saja. Tidak juga demikian. Karena kehadiran media konvensional masih menjadi filter untuk menangkis berita-berita hoax. Sedang di media social, begitu dahsyat arus informasinya. Disinilah kita harus bijak dalam memilih media sebagai promosi," tandasnya.

Sampai berita ini diturunkan pukul 11.35 WIB, Dialog Pariwisata sedang berlangsung dengan menghadirkan nara sumber diantaranya, Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan PemasaranI Regional II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fahmizal Usman, Kadisbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Karniasari,Theresia Wulandari Master Ilmu Komunikasi dan Dosen Komuniasi di Universitas Pasudan, dan Nicolaus Lumanauw pemerhati pariwisata dan perjalanan wisata.

Acara dialog dipandu cukup baik oleh Ketua DPD Asita Jawa Barat, Budijanto Ardiansjah.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae