Ini Alasan Kenapa Bandung Tak Masuk Health Tourism

Kliknusae.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) belum memasukan Kota Bandung,Jawa Barat dalam program Health Tourism (wisata kesehatan). Hal ini karena Kota Bandung sendiri sedang dipersiapkan sebagai segmen pariwisata lain yang lebih dimungkinkan berdasar daya dukung yang ada.

"Dalam mengembangkan sebuah destinasi, pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf selalu mempertimbangkan kekuatan dan potensi lokal yang ada di daerah tersebut. Bandung misalnya merupakan destinasi yang sangat kuat dengan wisata alam, budaya, dan belanja. Inilah yang akan menjadi fokus kami dalam pengembangan destinasi ke depan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui  Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti kepada Kliknusae.com,Rabu (20/11/2019).

Kemenparekraf dimintai tanggapannya seputar program health tourism bersama Kementerian Kesehatan yang tidak memasukan Kota Bandung di dalamnya.

Menurut Guntur, Bandung belum dikembangkan sebagai proyek percontohan wisata kesehatan bukan karena tidak unik atau tidak diminati wisatawan,melainkan karena lebih difokuskan untuk segmen pariwisata yang lain yang lebih dimungkinkan daya dukungnya di kota tersebut.

"Namun tidak menutup kemungkinan kota-kota lain termasuk Bandung akan menjadi proyek percontohan wisata kesehatan berikutnya setelah terbangun daya dukung, fasilitas, dan komitmen bersama antara Pemda sekaligus pelaku industrinya. Untuk itu Kemenparekraf siap mendorong dan memfasilitasi," janjinya.

Sejak 2017, Kemenparekraf dan Kemenkes sepakat menggagas pengembangan wisata kesehatan di tanah air salah satunya dengan menyusun katalog wisata kesehatan.

Saat ini Pemerintah sepakat untuk menetapkan tiga destinasi sebagai proyek percontohan wisata kesehatan yakni Bali, Jogjosemar, dan DKI dengan mempertimbangkan di antaranya masuk dalam destinasi pariwisata prioritas yang akan dikembangkan.

Selain itu tiga destinasi tersebut memiliki daya dukung dan kesiapan yang baik dari sisi industri, komunitas, hingga Pemerintah Daerah-nya.

Di samping ini ketiga daerah telah dikenal sebagai destinasi wellness tourism dengan pasar yang cukup besar.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae