Sempat Terganjal Administrasi, Wishnutama Diminta Realisasi KEK Pangandaran

Kliknusae.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik berharap  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama dan wakilnya Anggela Tanoesoedibjo bisa mendorong percepatan realisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangandaran dan Cikidang tahun ini.

"Terkait administrasi sudah kita selesaikan, tinggal di menteri koordinator yang perlu dukungan dari Kementerian Pariwisata. Saya menyakini Pak Wishnutama concern  terhadap masalah ini sehingga kita harapkan beliau bisa mendorong agar KEK Pangandaran segera direalisasikan," kata Dedi ketika dihubungi Kliknusae.com,Sabtu (26/10/2019).

Dikatakan Dedi bahwa pemerintah Jawa Barat  saat ini tengah mendorong tiga KEK pariwisata untuk ditetapkan oleh pemerintah, yakni Pangandaran, Cikidang Sukabumi dan Lido Sukabumi.

KEK menjadi penting bagi tulang punggung pariwisata Jabar mengingat provinsi ini tidak masuk dalam daftar 10 Bali Baru yang akan didorong oleh pemerintah.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil: Kami Akan Revisi Proposal KEK Pangandaran

"Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sudah menetapkan Jabar sebagai provinsi pariwisata. Tapi karena Jabar tidak masuk dalam 10 Bali Baru maka kami mendorong perwujudan KEK untuk menjadi penggerak ekonomi pariwisata Jabar," jelasnya.

Dedi memastikan dukungan yang dibutuhkan pariwisata Jabar sesuai dengan perintah Presiden Jokowi agar infrastruktur dan akses yang mendukung pariwisata dibenahi baik oleh Kemenparkeraf, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hingga Kementerian Perhubungan.

"Kami butuh dukungan strategi penguatan infrastruktur dan investasi," ujar Dedi.

Jabar sendiri dipastikan akan mendukung program-program baru yang disiapkan Whisnutama dan Angela.

Bicara event, pihaknya mengaku sudah memiliki ratusan agenda pariwisata yang disusun bersama 27 kabupaten/kota.

"Kami harap kerjasama daerah dan pusat yang sudah dibangun selama ini ada komitmen dari menteri baru untuk dilanjutkan kembali," tegasnya.

Whisnutama dan Angela diyakini bisa mengakselerasi pariwisata Jabar mengingat sokongan provinsi ini pada daya tarik dan kunjungan wisatawan sangat tinggi.

Memiliki 1.924 destinasi wisata mulai dari alam hingga buatan, pihaknya meminta Jabar diberikan dukungan penuh.

"Apalagi Pak Menteri (Whisnutama) sudah mengatakan akan menggenjot devisa dari sektor wisata," tandasnya.

Nasib rancangan  KEK Pangandaran sendiri sempat terganjal masalah administrasi. KEK Pangandaran tak disetujui pemerintah pusat lantaran sesuai syarat, KEK harus memiliki minimal dua potensi.

Menyiasati hal itu, Pemrov Jabar pun akan merevisi KEK Pangandaran yang semula berkonsep KEK pariwisata menjadi KEK pariwisata dan kemaritiman.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, medio April mengatakan, kendala semacam itu wajar mengingat Jabar belum memiliki KEK.

"Kan yang meng-approve-nya bukan kami, ada lintas kementerian. Salah satu syaratnya tidak bisa 100 persen full pariwisata, harus ada tambahan. Kalau Pangandaran kan kemaritiman maka 80 persen pariwisata 20 persen tentang industri teknologi kemaritiman," ujar Emil, sapaan akrabnya, ketika itu

Emil menuturkan, KEK Pangandaran dan Cikidang jadi dua lokasi yang didorong untuk jadi KEK pertama di Jabar.

Ia pun tak mempermasalahkan soal mana yang akan lebih dulu ditetapkan jadi KEK.

"Mana saja dua-duanya kan di-push. Ini masalah penjadwalan saja, administrasi. Jadi kita harus paham bayi pertama butuh penyesuaian setelah nanti lulus polanya akan lebih mudah," ucapnya.

Pendahulu Wishnutama, Arief Yahya memang menjanjikan akan mengawal perjalanan Jawa Barat memiliki KEK pertama. Arief mengaku akan membuat tim khusus KEK Jabar yang ia ketuai sendiri.

"Saya janji akan kawal. Saya sudah instruksikan hari ini membuat tim khusus yang ketuanya Menpar untuk KEK Pariwisata di Kemenpar. Baru nanti nanti maju ke Menko Perekonomian untuk Cikidang dan Pangandaran serta tujuh lokasi yang diusulkan saya kawal sendiri. Karena saya sangat ingin Jabar punya KEK. Saya sangat yakin provinsi pariwisata sebenarnya itu Jabar,"  kata Arief Yahya.

(adh/kom)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae