Bupati Sumedang Optimis Paralayang Menjadi Destinasi Unggulan

Kliknusae.com -  West Java Paragliding World Championship 2019 resmi dimulai. Kabupaten Sumedang,Jawa Barat sebagai tuan rumah telah memperlihatkan event internasional bisa digelar dengan sukses.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir pun semakin optimisme untuk membawa event paralayang ini sebagai salah satu unggulan.

"Kami ingin menjadikan Sumedang sebagai destinasi paralayang kelas dunia lewat event ini. Jadi ketika orang nyebut paralayang ya Sumedang karena nanti para peserta dari berbagai negara akan ikut mempromosikan (wisata) Sumedang," kata Dony dalam acara pembukaan, Selasa (22/10/2019).

Dony yakin Kejuaraan Dunia Paralayang yang notabene merupakan event sport tourism berskala internasional itu bisa kian mempopulerkan Kabupaten Sumedang di mata dunia dan berdampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan.

Ia pun optimistis bisa memanjakan memanjakan peserta dan wisatawan yang hadir dalam event kali ini. Itu karena Sumedang memiliki banyak destinasi wisata alam, budaya dan sejarah, hingga buatan.

"Sumedang akan menjadi destinasi komplet bagi West Java Paragliding World Championship 2019. Ada banyak destinasi wisata yang bisa diekplorasi oleh peserta bahkan pengunjung umum," ungkap dia.

Berdasarkan data Kemenpar, pergerakan wisatawan mancanegara di Sumedang mencapai 3.400 orang dan wisawatawan nusantara 428,2 ribu orang pada tahun 2019. Sumedang menargetkan kunjungan 25 ribu wisman dan 750 ribu wisnus di tahun 2019.

"Ini karena kita starnya di bawah ya, dengan adanya (event) ini setidaknya mencapai ribuan ya. Angka pastinya dinas," tutur dia.

Ia menuturkan salah satu venue utama event ini Batudua cukup populer sebagai destinasi wisata dirgantara. Destinasi ini pernah menjadi venue Pra Piala Dunia XC Paragliding 2013 dan Cabor Paralayang PON XIX 2016.

Venue Yang Indah

Berada di ketinggian 930 mdpl, Batudua menawarkan pemandangan indah dengan background Waduk Jatigede.

Selain hamparan birunya air, wisatawan juga bisa menikmati beragam view indah pulau-pulau di Waduk Jatigede.

Menurutnya Sumedang juga menawarkan eksotisnya Puncak Damar Jatigede. Destinasi ini merupakan spot foto terbaik. Background utama juga Waduk Jatigede. Beberapa fasilitasnya adalah selfie spot, penginapan, pusat kuliner.

"Ada pasir cinta di sana terlihat 180 derajat tampomas keliatan, ceremai, bisa lihat jatigede banyak pulau kayak raja ampat, sekaligus kawasan gunung bromo dalam satu tempat ini indah sekali," kata Munir.

Destinasi wisata Sumedang semakin komplet dengan beberapa destinasi buatan. Ada Kampung Toga dengan beragam fasilitas outbond dan adrenalin melalui Paralayang dan Gantole.

Alternatif lain, Kampung Karuhun dengan wahana permaina anak mini motorcross, berkuda, dan rivertubbing.

Event West Java Paragliding World Championship 2019 sendiri diikuti 392 peserta dari 20 negara. Mereka datang dari Asia, Eropa, hingga Amerika. Di antaranya Indonesia, Nepal, Filipina, Britania Raya, Rusia, Swiss, India, New Zealand, Belgia, Vietnam, Cina, Korea, Hong Kong, Thailand, Venezuela, Hungaria, Ceko, Bulgaria, Jepang, Spanyol, dan Zambia.

Ada 2 kelas yang diikuti, seperti Paragliding Accuracy World Cup (Venue Kampung Toga) dan Paragliding Cross Country World Cup (Batudua). Event akan ditutup dengan Paragliding Fun Fly juga Culture Festival (Pasir Cinta Cisema Jatigede).

Tetap Berlaga

Meski kondisi angin khususnya pada sekitar pukul 14-15 WIB, Rabu (23/10/2019) berhembus sangat kencang namun tak menurutkan para atlet untuk terbang. Angin terdeteksi berkecepatan  30 kilometer per jam.

Tiupan angin yang cukup kencang ini memang menyulitkan beberapa pilot. Namun,  pertandingan untuk nomor lintas alam (cross country) tetap bisa dilaksanakan meskipun mengharuskan landing di seputaran Kecamatan Situraja, Bakom dan Kecamatan Ganeas.

"Sekitar 30 pilot masih dapat melakukan penerbangan di bawah angin yang kencang, delapan diantaranya berhasil mencapai garis finish di Kampung Toga," kata  Head Quarter Coordinator, Darmawan Sirib

Menurutnya,  sebagiannya lagi landing di Baginda, Regol dan tengah kota Sumedang.  Nomor Lintas Alam /Cross Country,  penerbangan diikuti 93 Pilot dari 20 negara. Penerbangan cross country dari Batudua, Gunung Lingga, Kecamatan Cisitu  sejauh 35 kilometer dengan tujuh titik poin dan finish di Kampung Toga.

Seluruh pilot pada ronde pertama dapat melakukan penerbangan. Sebanyak 58 pilot bisa terbang dengan cukup jauh dan  delapan orang masuk ke finish.

Sisanya, landing  di kawasan Sumedang kota dan Ganeas,  sebagian besar landing di seputaran Situraja.  Setelah pukul 16.00,  tidak ada penerbangan lagi. Petugas menjemput atlet yang landing di luar Kampung Toga.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya