1,6 Juta UMKM Jawa Barat Sudah Menikmati Kredit BRI

Kliknusae.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Wilayah Bandung saat ini telah memfasilitasi  kredit bagi 1,6 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat, diluar Bogor,Bekasi,Karawang dan Cikampek.

"Angka tersebut tentu masih kurang dan bisa ditingkatkan lagi. BRI masih bisa lebih banyak lagi memberikan kredit kepada UMKM. Untuk tahun ini saja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) jumlah mencaai 25 juta nasabah dengan dana yang tersalurkan sebesar Rp. 8,6 triliun. Jadi masih cukup besar peluang mendapatkan kredir UMKM," demikian disampaikan Wakil Pimpinan Wilayah (Wapinwil) BRI Bandung Eko Rahayu Hartono,Jumat (25/10/2019) saat memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Kuliner dan Kerajinan Pasundan di  Grand Pasundan Convention Hotel,Jalan Peta No 147-149 Kota Bandung.

Eko menambahkan bagi masyarakat atau pelaku UMKM yang belum mendapatkan kredit bisa menghubungi BRI karena slot untuk itu masih ada.

"Silahkan datang ke BRI dan ajukan kredit UMKM, bagi yang sudah usahakan angsurannya berjalan lancar," tambahnya.

BRI sebagai sponsor acara menyampaikan apresiasi kepada pantia penyelanggara sehingga acara berjalan sukses.

"Kami mencatat jumlah transaksi yang menggunakan cashless banking (pembayaran non tunai) dalam event ini ternyata cukup tinggi. Ini menandakan penggunakan kartu BRIZZI sebagai  uang elektronik pengganti uang tunai sudah berjalan baik," ungkapnya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan bahwa di Jawa Barat ada sekitar 2.800 hotel dan di Kota Bandung tercatat 4.78 hotel. Jumlah ini sebetulnya potensial bagi para pengusaha UMKM untuk menjual produknya.

"Pengrajin yang tergabung dalam UMKM ini kan pasti ingin berkembang, ingin masuk ke hotel. Hanya saja, mereka menganggap kalau masuk ke hotel banyak aturan. Termasuk harga barang ditentukan pihak hotel,pembayaran juga sangat panjang, bisa satu bulan lebih. Nah, tadi sudah saya sampaikan ke Pak Kadis UMKM, ada baiknya ini difasilitasi," kata Herman.

Menurut Herman, bisa saja dilakukan mediasi dimana didalam terdapat unsur pemerintah daerah,perbankan,pengusaha dan dari pihak perhotelan.

"Kalau formulasi ini bisa ketemu, saya yakin saudara kita UMKM ini bisa masuk hotel dengan happy. Barang UMKM bisa masuk hotel tanpa harus dibayar satu bulan. Begitu barang masuk, para pengrajin bisa langsung menerima bayaran. Baru nanti antara pihak bank dan hotel dalam proses selanjutnya," harap Herman.

Herman Muchtar juga "mengkritisi" pengunjung stand pameran yang tidak membludak sehingga kemungkinan omset mereka tidak terlalu tinggi.

"Mudah-mudahan besok ramai, tapi kalau melihat seperti ini, omset mereka pasti kecil. Ini tugas panitia, bagaimana sebanyak-banyaknya membawa pengunjung kesini," ujar Herman.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi UMKM (KUMKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menyampaikan pesan Wali Kota Bandung yang tidak bisa hadir. Beliau mengucapkan terima kasih atas terselenggaraanya Festival Kuliner & Kerajinan Pasundan ini.

"Perlu kami sampaikan bahwa data statistik jumlah KUKM di Kota Bandung 140.000 lebih.  Namun dari jumlah tersebut yang menjadi binaan KUKM baru 6.000, jadi 8000 lebih lainnya karena keterbatasan anggaran,fasilitas dan SDM belum terjangkau oleh kami," kata Atet.

Oleh sebab itu, ia menghimbau kepada peserta UMKM yang mengikuti event ini untuk bisa memanfaatkan sebaik mungkin.

"Jadi, kepada para peserta event ini, apa yang telah difasilitasi Grand Pasundan harus dimanfaatkan sebaik mungkin," pintanya.

Ketua Riung Priangan yang juga General Manager Grand Pasudan Convention Hotel Fery Ferdiansyah menjelaskan bahwa event ini dikuti 70 UMKM se-Kota Bandung dan Lomba Kaulinan yang diikuti 50 sekolah di Bandung.

"Melihat dari animo peserta yang cukup besar. Tahun depan kita akan selenggarakan lagi acara seperti ini," kata Fery.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya