Ganti Nama Instagram dan WhatsApp Cuma Ditambah "From Facebook"
Kliknusae.Com - Kabar pergantian nama WhatsApp dan Instagram datang dari Facebook. Perusahaan raksasa teknologi itu menyatakan akan merubah kedua platform media social tersebut dengan embel-embel kata "from Facebook",di belakangnya.
Pihak Facebook melalui juru bicara resminya pun telah mengonfirmasi kabar penggantian nama resmi WhatsApp dan Instagram ini.
Perubahan nama kedua aplikasi ini pertama kali terendus oleh seorang jurnalis yang berasal dari media ternama, The Information, yang kemudian dikonfirmasi oleh juru bicara Facebook.
Menurut juru bicara Facebook, nama resmi WhatsApp dan Instagram nantinya akan berganti dengan kata "from Facebook", di belakang WhatsApp dan Instagram.
Perubahan nama ini ditujukan untuk memperjelas kepemilikan Facebook atas kedua platform tersebut.
"Kami ingin memperjelas produk dan layanan yang merupakan bagian dari Facebook," kata juru bicara tersebut.
Dengan demikian, nama resmi WhatsApp akan berganti menjadi "WhatsApp from Facebook" dan Instagram pun akan berubah nama menjadi "Instagram from Facebook".
Kendati demikian, menurut sumber terdekat, nama WhatsApp dan Instagram yang muncul pada perangkat pengguna akan tetap sama seperti sebelumnya, tanpa penambahan "from Facebook" sebagai nama belakang.
Dikutip Tech Crunch, Minggu (4/8/2019), nama baru tersebut akan terpampang di toko aplikasi masing-masing platform (Android/iOS).
Dianggap monopoli Facebook sendiri beberapa waktu lalu diminta untuk mengurangi dominasinya dengan memisahkan layanan Instagram dan WhatsApp, karena dianggap melakukan praktik monopoli.
Hal tersebut diutarakan oleh salah satu pendiri Facebook, Chris Hughes.
Menurutnya, Komisi Perdagangan AS (FTC) juga mesti menegakkan hukum anti-trust dengan membatalkan akuisisi Facebook atas Instagram dan WhatsApp.
Instagram dan WhatsApp yang bernaung di bawah Facebook memang sama-sama telah meraksasa, sehingga makin mengukuhkan dominasi induknya di ranah sosial.
Publik pun jadi tak punya pilihan lain kecuali menggunakan produk Facebook. Sebab, tidak ada aplikasi alternatif yang berarti selain milik mereka.
Menurut Hughes, "kesalahan terbesar" FTC adalah memberi lampu hijau untuk akuisisi Instagram dan WhatsApp oleh Facebook.
Efeknya buruk buat kompetisi, karena Facebook menjadi terlalu kuat untuk disaingi.
"Kalau tidak mengakuisisi pesaing, Facebook menggunakan monopolinya untuk menggulung kompetitor atau menjiplak teknologi mereka," imbuh Hughes.
Baru-baru ini Komisi Perdagangan Federal AS ( FTC) juga resmi menjatuhkan sanksi ke Facebook atas skandal Cambridge Analytica dan kasus-kasus kebocoran data serupa, Rabu (24/7/2019) pagi waktu setempat.
Facebook harus menebus kesalahan mereka dengan membayar denda sebesar 5 miliar dollar AS atau berkisar Rp 70 triliun. Denda sebesar itu merupakan hukuman terberat yang pernah dijatuhkan FTC dalam sejarah.
(adh/kom)