Tangkuban Perahu Ditutup, Ribuan Pengunjung Padati Sari Ater

Klik nusae - Setelah sempat mengeluakan abu vulkanik, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu di Subang Jawa Barat ditutup untuk umum hingga Senin (29/7/2019). Namun beberapa objek wisata lainnya masih buka seperti biasa.

Seperti taman Cikole Jayagiri,Rumah Makan Sindangreret dan Taman Rekresi Pemandian Air Panas Sari Ater.

Lokasi terakhir justru mengalami lonjakan pengunjung. Sejak pagi hari pukul 08.15 WIB, para wisatawan berdatangan memadati beberapa arena bermain.

Bahkan ratusan bus, terlihat terparkir baik di luar area Sari Ater maupun di beberapa parkir di dalam yang sudah disediakan untuk pengunjung.

Pantauan Jalalah Nusae, di Sari Ater pada Sabtu (27/7/2019) selain dipadati pengunjung yang ingin bermain di kolam rendam air panas, ada saat bersamaan juga ada event 5 Dekade Offroad Indonesia "Oldman Ketemu" yang akan berlansung hingga Minggu (28/7/2019).

https://www.youtube.com/watch?v=mi7rVSjXS84&feature=youtu.be

Ada juga tournament RC Adventure "Oldman Ketemu" yang mempertandingkan beberapa kelas. Event ini juga tak kalah menariknya dengan Offroad yang membuat penonton histeris karena lompatan track yang terkadang membuat Offroader nyaris terguling.

Erupsi Gunung Tangkuban Perahu sama sekali tak membuat pengunjung terusik. Mereka enjoy menikmati suasana alam pegunungan yang memang sedang berada dipuncaknya.

Imam, wisatawan asal Jakarta mengemukakan bahwa dirinya tak merasa khawatir dengan terjadinya erupsi Gunung Tangkuban Perahu. Meski sudah mendapat kabar sehari sebelum berangkat ke Sari Ater ia merasa yakin tak akan terjadi apa-apa.

https://www.youtube.com/watch?v=if9f8C9heLw

"Kebetulan saya sudah tanya ke para ahli soal Gunung Tangkuban Perahu, katanya aman. Abunya tidak akan sampai kesini," ujar Imam.

Pria yang datang bersama teman-temannya ini mengaku sedang melakukan kegiatan bersama Ketua RT dan warga lainnya.

Sementara itu, meski Gunung Tangkuban Perahu sudah tidak lagi memperlihatkan aktivitas seperti letupan abu, namun pemerintah memandang perlu untuk melakukan evaluasi dengan tetap menutup sementara kawasan Tangkuban Perahu.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan keputusan tersebut telah disepakati oleh para pimpinan wilayah seperti Dandim, BPBD, Kapolres Cimahi dan Subang. Termasuk pengelola TWA Gunung Tangkuban Perahu.

"Kami semua sudah rapat dengan semua stakeholder, Dandim, BPBD, Kapolres Cimahi dan Subang sama pengelola sini. Tadi rapat kumpul semua, saya mendengar apa yang dilihat dan sarannya saya putuskan untuk tiga hari ini tidak boleh ada pengunjung sampai perkembangan berikutnya," ujarnya saat meninjau lokasi, Sabtu (27/7/2019).

Meski jarak aman dari kawah Ratu sekitar 500 meter, namun puncak kawah Gunung Tangkuban Perahu masih dipenuhi abu vulkanik sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu.

"Walaupun dasarnya ada situasinya normal, 500 meter dari bibir kawah. Kami putuskan untuk tidak ada pengunjung.  Tebal debu luar biasa akan dibersihkan," katanya.

Ia menambahkan, sejauh ini tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya beberapa orang yang mengalami luka dan sudah ditangani di klinik Sespim Polri dan relatif sudah pulang.

"Semua aktivitas dihentikan dulu sampai Senin. Proses selanjutnya akan dilihat lagi perkembangannya seperti apa," ungkapnya.

Ia mengatakan sekitar 200 orang personel aparat TNI, Polri, Relawan, BPBD dan Basarnas dikerahkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Anggota sampai kapan lihat tiga hari ke depan, dibuat posko masing-masing tempat," katanya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae