Gunung Tangkuban Perahu Erupsi,Hoaks
Klik nusae - Kabar yang sempat viral melalui grup-grup WA yang menyatakan Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat erupsi ternyata,hoaks.
Klik nusae, Rabu (23/7/2019) mencoba menghubungi Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan tidak menerima laporan tentang adanya aktivitas vulkanologi gunung yang berada di Lembang tersebut.
"Biasanya kalau ada aktivitas gunung api yang mengeluarkan vulkanik, kami selalu diberi tembusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Untuk Gunung Tangkuban Perahu tidak ada laporan," kata Kepala Data dan Informasi BMKG Bandung, Rasmid.
BMKG memang tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan aktivitas gunung api, namun BMKG selalu mendapatkan informasi PVMBG ketika terjadi gerakan vulkanik.
Dari hasil penyelurusan di situs PVMBG memang ada beberapa gunung api di Indonesia yang dinyatakan dalam kondisi waspada, namun tidak menyebutkan Gunung Tangkuban Perahu.
Berikut gunung-gunung api di Indonesia yang mengeluarkan vulkanik pada Rabu 23 Juli 2019;
- Gunungapi Sinabung - Sumatera Utara
Tingkat aktivitas sejak 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB diturunkan menjadi Level III (Siaga). Gunung Sinabung (2.460 m dpl) mengalami erupsi sejak tahun 2013. Erupsi terakhir terjadi 9 Juni 2019.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 200-700 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur dan tenggara.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2019 tercatat:
1 kali gempa Hembusan
3 kali gempa Tektonik Jauh
Rekomendasi:
Masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak G. Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor Selatan - Timur, dan 4 km untuk sektor Utara-Timur.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker, mengamankan sarana air bersih, dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar mewaspadai potensi banjir lahar terutama pada saat terjadi hujan lebat.
Gunungapi Agung - Bali
Gunungapi Agung di Bali kembali memasuki fase erupsi mulai 21 November 2017 hingga saat ini, setelah beristirahat lebih dari 53 tahun. Tingkat aktivitas saat ini adalah Level III (Siaga).
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Melalui rekaman seismograf pada 22 Juli 2019 tercatat:
1 kali gempa Hembusan
8 kali gempa Tektonik Jauh
Tanggal 23 Juli 2019 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:- 1 kali gempa Tektonik Jauh
Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan.
Gunungapi Soputan - Sulawesi Utara
Tingkat aktivitas Level III (SIAGA). Gunungapi Soputan (1784 m dpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
20 kali gempa Guguran
3 kali gempa Hembusan
8 kali gempa Tektonik Jauh
16 kali gempa Harmonik
Rekomendasi:
Masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari puncak G. Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-baratdaya sejauh 6,5 km yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman guguran lava dan awan panas guguran.
Gunungapi Karangetang - Sulawesi Utara
Tingkat aktivitas Level III (SIAGA). G. Karangetang (2460 m dpl) kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018.
Guguran lava pada malam hari (22 Juli 2019) teramati dari Kawah Utama (kawah selatan) sejauh 1000-1500 meter ke arah Kali Pangi dan Kali Kinali. Sesekali guguran lava terjadi ke arah Kali Nanitu dan Kali Beha sejauh 1000 meter.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-150 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercaat:
113 kali gempa Guguran
2 kali gempa Hembusan
4 kali gempa Vulkanik Dangkal
4 kali gempa Tektonik Jauh
Tremor Menerus dengan amplitudo 0.25 - 3 mm, dominan 1 mm
Rekomendasi:
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Iaut-Utara sejauh 4 km, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Gunungapi Anak Krakatau - Lampung
Tingkat aktivitas Levek II (Waspada). Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur, barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:- Tremor Menerus dengan amplitudo 1 - 5 m, dominan 3 mm
Rekomendasi:
Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Gunungapi Merapi - Jawa Tengah - Yogyakarta
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Merapi (2968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
22 kali gempa Guguran
1 kali gempa Tektonik Jauh
Rekomendasi:
Kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
Radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
Masyarakat yang tinggal di KRB III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas G. Merapi.
Gunungapi Dukono - Maluku Utara
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Dukono (1229 m dpl) mengalami erupsi menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 300 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
1 kali gempa Letusan
1 kali gempa Tektonik Jauh
Tremor menerus dengan amplitudo 0.5-4 mm, dominan 2 mm
Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.
Gunungapi Ibu - Maluku Utara
Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Ibu (1340 m dpl) mengalami erupsi secara menerus sejak tahun 2008.
Dari kemarin hingga pagi ini gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Cuaca hujan. Teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi 200 - 800 m dari puncak. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
104 kali gempa Letusan
82 kali gempa Hembusan
14 kali gempa Guguran
45 kali gempa Tremor Harmonik
Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati di dalam radius 2 km, dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.
Gunungapi Gamalama - Maluku Utara
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gamalama (1715 m dpl) mengalami erupsi minor pada tanggal 4 Oktober 2018 pukul 11:52 WIT dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 250 meter diatas puncak atau 1965 m diatas permukaan laut.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
8 kali gempa Hembusan
8 kali gempa Vulkanik Dalam
2 kali gempa Tektonik Lokal
21 kali gempa Tektonik Jauh
1 kali gempa Getaran Banjir
Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G.Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari kawah puncak G.GamalamaPada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di G.Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.
Gunungapi Kerinci - Jambi
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). G. Kerinci (3.805 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api tertutup kabut hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:
190 kali gempa Hembusan
6 kali gempa Vulkanik Dangkal
2 kali gempa Tektonik Jauh
Tremor menerus dengan amplitudo 0.5 - 2 mm, dominan 1 mm
Rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Kerinci dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 3km dari kawah puncak.
Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di G. Kerinci agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.
Gunungapi Bromo - Jawa Timur
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Bromo (2.329 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus.
Dari kemarin hingga pagi ini visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah selatan, barat daya, barat dan barat laut.
Melalui rekaman seismograf tanggal 22 Juli 2019 tercatat:- Tremor menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 1 mm
Rekomendasi: Masyarakat di sekitar G. Bromo dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1 km dari kawah puncak.
Untuk Gunungapi Status Normal: Agar masyarakat/wisatawan/pendaki tidak bermalam dan berkemah di kawah untuk menghindari potensi ancaman gas beracun.
(adh)