Libur Natal dan Tahun Baru Objek Wisata Bandung Naik 150 Persen

JELAJAH NUSA - Warga yang memadati beberapa titik jalan protokol di Kota Bandung tampak menatap langit untuk menyaksikan kembang api. Suara gemburu kembang api dan terompet bersahut-sahutan.

Disepanjang jalan Jalan Asia Afrika Bandung hingga alun-alun warga menyemut saat waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB. Warga memadati kawasan yang jadi pusat Kota Bandung itu untuk merayakan pergantian tahun 2018 ke 2019.

Sejak pukul 21.50 WIB Senin (31/12/2018) suara terompet mulai terdengar saling bersahutan. Ditambah bunyi klakson kendaraan membuat malam menjadi gegap gempita.

Perayaan tahun baruan di Bandung terbilang  cukup meriah. Meski tak ada acara khusus di kawasan pusat kota, animo masyarakat tetap tinggi.

Sejumlah warga dari balita hingga paruh baya ikut turun ke jalan. Mereka saling bercengkerama sambil duduk-duduk di trotoar maupun di area jalan yang telah ditutup petugas dari kendaraan.

Kemeriahan malam tahun baru di pusat kota itu bertambah dengan munculnya sejumlah pedagang kuliner hingga penjual aksesoris tahun baru dari mulai terompet hingga lampu hias.

Selain itu, di tempat yang sama muncul beragam pemeran costume player (cosplay). Sejumlah 'dedemit' dari kuntilanak hingga tokoh ratu pantai selatan Nyi Roro Kidul jadi sorotan warga. Warga tampak antusias untuk berfoto bersama.

Lonjakan Pengunjung

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Kota Bandung melaporkan bahwa selama libur natal dan tahun baru di Kota Bandung,  25-31 Desember 2018 pengunjung di obyek dan daya tarik di Kota Bandung diperkirakan naik 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.

Hal ini dikarenakan bertepatan dengan libur sekolah. Beberapa objek wisata seperti taman lalu lintas bahkan terjadi lonjakan pengunjung sebesar 150 %.Jumlah pengunjung pada hari libur diperkirakan mencapai 2000 s/d 3000 orang setiap harinya dimana pada periode hari biasa hanya mencapai 1000 pengunjung saja.

Taman-taman kota menjadi salah satu alternatif wisata saat musim libur natal dan tahun 2018, juga  terjadi lonjakan pengunjung sebesar 120 % berdasarkan data pengelola taman balaikota dan taman sejarah.

Beberapa daya tarik wisata yang ramai dikunjungi antara lain: Taman Lalu Lintas,Kawasan Wisata Sejarah dan Budaya Alun-alun Bandung dan Braga,Museum Gedung Sate,Museum Geologi,Museum KAA & Gedung Merdeka,Chinatown Bandung,Trans Studio Bandung.

Museum Kota Bandung,Saung Angklung Udjo,Teras Sunda Cibiru,Bandung Creative Hub,Museum 3D Art,Rabbit Town,NU Art,Batik Komar,Rumah Rosid,Matoa Factory Workshop,Kawasan Wisata Belanja Dago dan Riau.

Kemudian juga ada di Kawasan Wisata Kuliner Progo,Dago,Burangrang,Taman Kota,Taman Balaikota, Taman Sejarah,Taman,Trans Studio Mall,Parisj Van Java,Kawasan Perbelanjaan Cihamplas,Kawasan Perbelanjaan Pasir Kaliki.

Sedangkan tingkat okupansi hotel di Kota Bandung untuk Libur Natal dan Tahun Baru berdasarkan data dari asosiasi hotel berbintang adalah 84,66 % atau rata-rata naik 16,86 % dari hari biasa yang rata-rata berkisar 67,8 %.

Jumlah hotel di Kota Bandung tercatat 371 hotel dengan jumlah kamar sebanyak 18.381 Kamar.

Untuk Aksebilitas,pada libur Natal dan Tahun Baru 2018 berdasarkan dari data PT KAI DAOPS 2, tercatat terdapat lonjakan sebesar 3,6 % penumpang yang masuk ke Kota Bandung melalui kereta api atau terdapat rata-rata 62.150 penumpang per harinya pada musim liburan kali ini dari biasanya rata-rata 59.850.

Data dari PT Jasa Marga juga mencatat terdapat kenaikan volume kendaraan sebesar 20% yang masuk ke Kota Bandung sampai dengan akhir Desember 2018.

Diperkirakan sebanyak 16.000 ribu kendaraan melakukan transaksi di GT Pasteur yang biasanya hanya berkisar sebanyak 13.000.

Sementara pada libur tanggal 22 diperkirakan jumlah kendaraan yang masuk pada shift malam adalah 41.000 kendaraan atau naik 6.000 kendaraan jika dibandingkan dengan musim libur biasa.

Dari PT Angkasa Pura 2, jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara melonjak sekitar 30 % dari yang biasanya 10.000 - 11.000 penumpang per hari nya, per tanggal 30 Desember 2018 rata-rata per harinya menjadi 13.000 penumpang.

Rata-rata kendaraan roda 4 masuk ke pusat perbelanjaan melonjak rata-rata 6,31 % atau bertambah rata-rata 675 kendaraan roda 4/mall jika dibanding musim liburan biasanya (berdasarkan data pengelola parkir di PVJ, Trans Studio Mall, dan Paskal 23)

Rata-rata kenaikan jumlah kendaraan roda 2 yang masuk ke pusat perbelanjaan adalah 30,02 %, atau rata-rata bertambah 2.253/mall menjadi 9.757 kendaraan per hari dari biasanya 7.504.  (berdasarkan data pengelola parkir di PVJ, Trans Studio Mall, dan Paskal 23).

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae